TERNATE, CILACAP.INFO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggulirkan rencana induk sebagai upaya mitigasi bencana banjir bandang jangka panjang di Kota Ternate. Sebanyak 20 unit Sabo Dam akan dibangun secara bertahap untuk mengendalikan sedimen dari 11 sungai yang berhulu di Gunung Gamalama, Maluku Utara.
Rencana ini merupakan respons langsung terhadap bencana banjir bandang yang menerjang Kota Ternate pada 25 Agustus 2024 lalu. Peristiwa tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, tetapi juga memakan korban jiwa, sehingga mendorong perlunya solusi permanen untuk melindungi warga.
Sebagai langkah awal dari rencana induk tersebut, Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara telah memulai pembangunan dua unit Sabo Dam di Sungai Rua pada tahun 2025. Proyek ini menjadi fondasi utama dalam upaya jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.
Menteri PU, Dody Hanggodo, saat meninjau langsung lokasi proyek di Sungai Rua, menekankan urgensi pembangunan infrastruktur pengendali sedimen ini. Menurutnya, kondisi lereng Gunung Gamalama yang sudah relatif gundul ditambah dengan curah hujan yang tinggi di Ternate menciptakan potensi ancaman yang serius.
“Setiap kali hujan lebat, potensi longsoran dan aliran material dari gunung cukup besar. Karena itu, kita memerlukan beberapa Sabo Dam sebagai pengendali, penahan sedimen dan longsoran agar tidak terbawa ke hilir,” ujar Menteri Dody. “Infrastruktur ini akan membantu mencegah banjir bandang sekaligus melindungi permukiman dan infrastruktur lain di bawahnya,” tambahnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, M. Saleh Talib, menjelaskan lebih detail mengenai rencana jangka panjang tersebut. Ia memaparkan bahwa ke-20 Sabo Dam itu akan tersebar di titik-titik rawan di 11 sungai yang berhulu di Gunung Gamalama.