JAKARTA, CILACAP.INFO – Batik, warisan budaya Indonesia yang lahir dari keterampilan tangan dan sarat filosofi, telah menempuh perjalanan panjang lintas generasi. Kini, di tengah derasnya arus inovasi digital, batik menghadapi tantangan baru dengan hadirnya akal imitasi (AI) yang mampu menciptakan karya seni dalam hitungan detik. Perkembangan ini mendorong para pengrajin batik untuk beradaptasi agar tetap diminati, sekaligus membuka peluang untuk lahir kembali dengan wajah modern tanpa meninggalkan akar budayanya.
Menyulam tradisi ke dalam kain inovasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) berkolaborasi dengan Telkom Indonesia melalui program Indigo untuk membuka peluang baru bagi UMKM kreatif. Didukung Diktisaintek Berdampak, Stasion, dan Nortis AI, kolaborasi ini melahirkan workshop “Revitalisasi Batik Tradisional melalui Teknologi AI untuk Inovasi Produk dan Branding Digital UMKM” di IndigoSpace Malang. Dalam kegiatan ini, Gen Batik diperkenalkan sebagai teknologi berbasis AI yang mampu menciptakan motif batik hanya melalui perintah teks, menghasilkan ragam desain secara cepat, dan tetap berpijak pada nilai tradisi.
Di ruang workshop, ide mengalir dari layar ke kain. Peserta mengolah desain Gen Batik menjadi karya siap jual seperti tote bag, mug, dan tumbler tanpa meninggalkan akar estetika tradisional. Mereka mempelajari strategi memadukan kreasi AI ke dalam identitas merek UMKM agar setiap produk tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga menyimpan kisah yang memperkuat nilai jualnya. Pendekatan ini memastikan setiap karya hadir bukan sekadar hasil teknologi, melainkan perwujudan harmoni antara inovasi dan warisan budaya.
Seperti motif yang lahir dari satu tarikan garis, inovasi pun dimulai dari satu langkah berani. Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo, melihat Gen Batik sebagai cara baru untuk merawat tradisi sekaligus memperluas kemungkinan. “Kami di Telkom percaya, AI bukan untuk menggantikan sentuhan manusia, melainkan memperkaya cara kita berkarya dan membuka peluang yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujarnya.
Tampilkan Semua