JAKARTA, CILACAP.INFO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan langkah penanganan darurat pascabencana di Provinsi Sumatera Utara. Hingga 4 Desember 2025, Kementerian PU berhasil membuka kembali akses jalan nasional sepanjang 38 kilometer (km) pada ruas vital Tarutung – Sibolga. Langkah ini diambil untuk memulihkan konektivitas antarwilayah yang sempat lumpuh akibat bencana longsor dan banjir bandang.
Pemulihan akses ini menjadi prioritas utama mengingat intensitas hujan yang sangat tinggi mencapai 118 mm/hari di wilayah Sibolga selama sepekan pada akhir November 2025 lalu. Kondisi cuaca ekstrem ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memutus akses transportasi di lebih dari 40 kecamatan yang tersebar di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, hingga Kota Sibolga.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa seluruh jajaran teknis Kementerian PU bekerja sama erat dengan pemerintah daerah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Fokus utama saat ini antara lain memastikan jalur logistik dan bantuan dapat kembali berfungsi normal.
“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” ujar Menteri Dody.
Salah satu tantangan terberat dalam operasi pemulihan ini berada pada ruas Tarutung–Sibolga–Barus yang memiliki total panjang 64 km. Jalur ini sempat terputus total akibat longsor besar yang terjadi di lebih dari 30 titik. Saat ini, konsentrasi alat berat dan personel difokuskan pada titik longsor terbesar di KM 38–39.
Berkat kerja keras tim gabungan di lapangan, akses sepanjang 38 km kini telah terbuka. Proses pembersihan material longsor terus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan metode estafet. Hal ini disebabkan oleh kendala sempitnya ruang pembuangan material serta adanya sejumlah kendaraan besar yang tertimbun di lokasi kejadian.

