Dr. Eng. Novanto Yudistira, M.Sc., dosen dan peneliti dari FILKOM UB, menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi Gen Batik merupakan bentuk komitmen kampus dalam mendorong kolaborasi teknologi dan pelestarian budaya. “Dengan Gen Batik, kami ingin membuka akses seluas mungkin bagi masyarakat untuk ikut serta dalam menciptakan batik versi mereka sendiri. Teknologi ini bukan untuk menggantikan tradisi, melainkan memperluas kreativitas yang sudah ada,” ujarnya dalam sesi pertama.
Dari meja workshop, peserta membawa pulang lebih dari sekadar produk. Mereka memperoleh pemahaman bahwa sebuah karya dapat memikat mata sekaligus mengisahkan akar budayanya. Dengan memadukan kekuatan visual dan narasi, batik hasil workshop ini berpotensi menembus pasar modern tanpa kehilangan identitas. Manfaatnya terasa tidak hanya bagi pelaku UMKM, tetapi juga bagi masyarakat luas yang terus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya.
Telkom Indonesia, melalui program Indigo, akan terus membuka ruang kolaborasi yang menyatukan tradisi dan inovasi. Telkom berkomitmen menjadikan teknologi seperti Gen Batik bukan sekadar alat kreatif, melainkan jembatan penghubung antara warisan budaya dan peluang masa depan. Dukungan penuh Telkom terhadap perkembangan ekosistem AI di Indonesia merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan kemajuan bersama yang inklusif dan berkelanjutan.
Tentang Indigo
Indigo adalah program inkubasi dan akselerasi startup digital milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Melalui berbagai program pendukung, Indigo membantu startup digital mencapai potensi maksimalnya dan memperkuat daya saing mereka di pasar global.
Tampilkan Semua