TAPANULI TENGAH, CILACAP.INFO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengintensifkan penanganan darurat infrastruktur yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara. Langkah cepat di sektor sumber daya air, bina marga, serta cipta karya terus dilakukan secara simultan guna memulihkan konektivitas wilayah dan menjamin ketersediaan layanan dasar bagi masyarakat terdampak.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa seluruh penanganan dilakukan dengan prinsip respons cepat dan terukur. Ia menginstruksikan pengerahan penuh sumber daya, mulai dari alat berat hingga tenaga teknis, ke lokasi-lokasi kritis.
“Kondisi yang terjadi di Sumatera Utara membutuhkan respons yang cepat dan terukur. Kementerian PU memastikan seluruh sumber daya, baik alat berat, tenaga teknis, maupun dukungan infrastruktur dasar, digerakkan untuk memulihkan fungsi infrastruktur, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas Menteri Dody.
Bencana yang dipicu oleh Siklon Tropis Senyar yang terbentuk pada 26 November 2025 ini telah menyebabkan curah hujan ekstrem di Pulau Sumatera, serta memicu banjir dan tanah longsor di berbagai lokasi di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Penanganan darurat dilakukan secara simultan untuk memastikan pemulihan daerah yang terdampak berlangsung cepat, terutama pada daerah yang mengalami kerusakan paling serius.
Progres penanganan darurat bencana oleh Kementerian PU sempat ditinjau langsung oleh Komisi V DPR RI, Rabu (10/12/2025). Saat meninjau Aliran Aek Doras, Kota Sibolga bersama Komisi V DPR RI, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Dwi Purwantoro, mengungkapkan adanya sedimentasi berat yang menjadi penyebab utama luapan air sungai ke permukiman warga. Karenanya, normalisasi sungai menjadi langkah prioritas.
Tampilkan Semua