JAKARTA, CILACAP.INFO – Bitcoin diperkirakan akan melanjutkan reli jangka pendeknya menuju level US$138.000, mengacu pada pola siklus pasar historis dan kekuatan tren mingguan saat ini. Sejumlah analis teknikal menyoroti bahwa struktur harga dan momentum aset kripto terbesar ini menunjukkan sinyal lanjutan tren bullish dalam beberapa pekan ke depan, terutama menjelang peristiwa makro penting dan dinamika pasar global yang makin memperkuat narasi safe haven digital.
Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin mencatat candle mingguan tertinggi di angka US$119.310, sebelum naik lebih lanjut dan menyentuh level US$123.100 di platform Binance. Pergerakan ini mempertegas sentimen pasar yang sedang mengarah ke fase akumulasi agresif, dengan dukungan teknikal yang semakin solid. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin Bitcoin akan mencapai target proyeksi teknikal jangka pendek di kisaran US$138.000—angka yang kerap disebut dalam berbagai model siklus harga Bitcoin.
Salah satu indikator penting yang ikut diperhatikan adalah “Short-term Holder Net Asset Value (NAV) Premium,” yang saat ini berada di angka 16%. Angka ini mencerminkan adanya minat beli dari investor jangka pendek, meskipun masih dalam batas moderat. Untuk konteksnya, level NAV premium biasanya memasuki zona euforia sering dikaitkan dengan fenomena fear of missing out (FOMO) saat mencapai 30% hingga 35%. Dengan demikian, potensi kenaikan harga masih dianggap sehat dan belum terlalu jenuh.
Kondisi ini menciptakan ruang yang cukup besar bagi Bitcoin untuk naik lebih tinggi sebelum mencapai puncak euforia investor. Beberapa analis juga menilai bahwa minimnya tekanan jual dari investor jangka panjang serta likuiditas yang mulai mengalir kembali ke aset kripto merupakan katalis tambahan yang bisa mempercepat reli harga. Ditambah lagi, meningkatnya ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga global yang lebih longgar turut memperkuat minat investor terhadap aset-aset berisiko tinggi seperti Bitcoin.
Tampilkan Semua
Komentar