Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza menyatakan, Krakatau Steel memegang peran sangat strategis dalam memperkokoh pondasi industri baja nasional. Dengan peningkatan kapasitas produksi dan inovasi produk, Krakatau Steel tidak hanya membantu memperkuat ketahanan rantai pasok domestik tetapi juga membuka peluang ekspansi pasar di kawasan regional.
Sinergi dengan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Indonesia juga memainkan peran strategis dengan mendorong kebijakan perdagangan yang proaktif. Melalui kerja sama regional seperti ASEAN dan perjanjian perdagangan bebas (FTA), pemerintah berupaya memperluas akses pasar bagi produk baja Indonesia. Selain itu, dukungan insentif untuk peningkatan teknologi dan hilirisasi industri baja di dalam negeri menjadi bagian dari upaya memperkuat industri nasional.
Lebih jauh, pemerintah dan Krakatau Steel perlu terus memantau kebijakan perdagangan global dan respons negara-negara mitra dagang AS, agar dapat merespons secara cepat dan strategis terhadap perubahan dinamika pasar.
Seorang pengamat ekonomi industri, menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan global, dukungan kebijakan pemerintah yang proaktif sangat diperlukan. Kebijakan tersebut harus mendorong inovasi dan daya saing Krakatau Steel agar dapat memanfaatkan peluang yang semakin terbuka di pasar ekspor, khususnya di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Selain itu, pemerintah juga perlu membuka akses pasar baru di luar AS dan memperkuat posisi dalam kerja sama regional seperti RCEP dan ASEAN+3. Bagi pelaku industri, strategi adaptasi harus mencakup diversifikasi sumber bahan baku, efisiensi proses produksi, dan penguatan kemitraan dagang dengan negara non-AS.
Optimisme Menyongsong Masa Depan
Langkah Trump adalah bagian dari tren neo-merkantilisme global yang mulai menggantikan era globalisasi neoliberal. Dunia perlu menyadari bahwa stabilitas perdagangan tak bisa hanya bergantung pada goodwill satu negara adidaya. Kerja sama regional, penguatan industri domestik, dan diplomasi aktif adalah kunci agar negara-negara seperti Indonesia tidak menjadi korban-melainkan aktor dalam redefinisi ekonomi global.