Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Indigo untuk mendorong keberlanjutan ekonomi lokal berbasis digital. “Transformasi digital tidak harus dimulai dari teknologi canggih. Yang penting adalah kesesuaian alat dengan kebutuhan, dan pemahaman yang menyeluruh tentang cara penggunaannya. Melalui pendekatan praktis seperti ini, kami ingin UMKM di Labuan Bajo bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas,” jelas Patricia. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk konkret Telkom Indonesia dalam memperluas inklusi digital hingga ke daerah destinasi.
Di akhir pelatihan, peserta menyusun rencana konten digital lengkap untuk usaha masing-masing, termasuk jadwal publikasi, jenis konten, dan strategi interaksi pelanggan. Mereka juga mempraktikkan alur komunikasi otomatis menggunakan WhatsApp Business, seperti pesan sambutan dan respons FAQ, serta berbagi katalog produk secara berkala. Setiap rencana ditinjau bersama mentor dan peserta lain, untuk memastikan keberlanjutan strategi yang disusun.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi pelaku UMKM, tetapi juga membuka akses terhadap jaringan pendampingan lanjutan melalui grup mentoring online. Manfaat ini diharapkan dapat mempercepat adaptasi digital secara menyeluruh di wilayah Labuan Bajo, meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata. Indigo berharap inisiatif ini bisa direplikasi di berbagai daerah lainnya, sehingga digitalisasi UMKM tidak hanya menjadi slogan, tetapi gerakan nyata yang menjangkau hingga ke lapisan terbawah.
Tentang Indigo
Indigo adalah program inkubasi dan akselerasi startup digital milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Melalui berbagai program pendukung, Indigo membantu startup digital mencapai potensi maksimalnya dan memperkuat daya saing mereka di pasar global.
Tampilkan Semua