Kondisi suku bunga yang lebih rendah umumnya mengurangi biaya peluang dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga turut mendorong permintaan terhadap logam mulia. Walaupun dalam proyeksi ekonomi (dot plot) The Fed hanya memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2026, pasar masih membuka peluang adanya kebijakan pelonggaran yang lebih agresif.
Perhatian pelaku pasar pada Selasa sore juga tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi penting AS, seperti laporan Nonfarm Payrolls (NFP), Penjualan Ritel, dan PMI. Data ketenagakerjaan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed ke depan.
Di sisi lain, optimisme terhadap pembicaraan perdamaian Ukraina berpotensi menekan permintaan aset safe haven, termasuk emas. Meski demikian, ketidakpastian global dan dinamika kebijakan moneter masih membuat emas tetap menarik sebagai instrumen lindung nilai. Dengan dukungan teknikal dan fundamental yang cukup kuat, Andy Nugraha memproyeksikan pergerakan emas hari ini cenderung stabil dengan peluang penguatan lanjutan, meskipun risiko koreksi jangka pendek tetap ada.
Tampilkan Semua


