JAKARTA, CILACAP.INFO – Program Studi Arsitektur BINUS University kembali menegaskan perannya dalam pengembangan arsitektur masa depan melalui partisipasi aktif mahasiswa Arsitektur BINUS Univarsity dalam Jakarta Architecture Festival (JAF) 2025, yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta. Festival yang berlangsung pada 16–26 Oktober 2025 di Blok M Hub ini mengangkat tema “Reimagining Space”, sebuah ajakan untuk meninjau ulang bagaimana ruang dirancang, digunakan, dan dimaknai di tengah kompleksitas kota modern.
Kehadiran mahasiswa Arsitektur BINUS University pada JAF 2025 menjadi wujud integrasi antara pendidikan arsitektur, eksplorasi desain, dan dialog publik, sekaligus memperlihatkan bagaimana gagasan-gagasan akademik dapat diterjemahkan menjadi proposal arsitektural yang kontekstual, relevan, dan memiliki dampak sosial nyata.
Ragam Karya Mahasiswa BINUS University: Dari Kesehatan hingga Ruang Publik Kota
Dalam pameran JAF 2025, BINUS University menampilkan sejumlah karya mahasiswa yang merepresentasikan isu perkotaan dan arsitektur kontemporer, mulai dari fasilitas kesehatan, hunian, ruang komunitas, hingga pendekatan keberlanjutan dan perilaku pengguna.
Salah satu karya yang dipamerkan adalah Jakarta Cancer Hospital, sebuah proposal rumah sakit onkologi yang dirancang dengan pendekatan healing environment. Proyek ini menempatkan pasien sebagai pusat perancangan, menghadirkan tata ruang, pencahayaan alami, dan integrasi lanskap sebagai bagian dari proses pemulihan fisik dan psikologis pasien kanker. Rumah sakit tidak hanya diposisikan sebagai ruang medis, tetapi juga sebagai ruang yang mendukung kualitas hidup dan martabat manusia.
Isu kesehatan dan kesejahteraan juga diangkat melalui karya Urban Jungle Kuningan: Wellness Center & Office Space, yang mengintegrasikan fungsi perkantoran dan fasilitas kebugaran dengan pendekatan arsitektur permakultur. Proyek ini menawarkan paradigma baru ruang kerja di kawasan bisnis, di mana bangunan berfungsi sebagai sistem ekologis yang hidup menghubungkan manusia, alam, dan produktivitas dalam satu kesatuan desain yang berkelanjutan.


