JAKARTA, CILACAP.INFO – Setiap tahun pada 5 Desember, dunia memperingati World Soil Day, sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya tanah sebagai penopang kehidupan.
Tanah merupakan fondasi dari 95% pangan dunia, rumah bagi seperempat keanekaragaman hayati, sekaligus penyerap karbon alami yang dapat membantu menahan laju perubahan iklim. Namun, kondisi tanah di berbagai wilayah Indonesia kini berada dalam titik kritis akibat erosi, abrasi pesisir, deforestasi, hingga pencemaran.
Menanggapi tantangan tersebut, LindungiHutan, platform crowdfunding dan kolaborasi penghijauan berbasis teknologi, mendorong keterlibatan publik dan korporasi untuk berkontribusi pada upaya pemulihan kesehatan tanah melalui program penanaman pohon dan restorasi ekosistem. Melalui ribuan kampanye yang tersebar dari pesisir hingga pegunungan, LindungiHutan telah memberdayakan masyarakat lokal untuk menanam dan merawat berbagai jenis pohon yang terbukti membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan mencegah erosi.
“Tanah yang sehat adalah syarat utama bagi keberlanjutan pangan, air, dan kehidupan. Pemulihan tanah tidak bisa dilakukan tanpa tindakan kolektif. Melalui penanaman pohon, terutama mangrove di wilayah pesisir, kami melihat dampak nyata, termasuk abrasi berkurang, tanah kembali stabil, dan mata pencaharian warga membaik,” ujar Ben, CEO LindungiHutan.
Isu kerusakan tanah memang bukan sekadar ancaman ekologis, namun juga sosial. FAO memperkirakan dunia kehilangan hingga 24 miliar ton tanah subur setiap tahun, sementara setengah dari lahan pertanian global mengalami degradasi. Di Indonesia, kawasan pesisir menjadi titik paling rentan akibat abrasi dan intrusi air laut. Akar mangrove berperan penting menahan sedimen, sehingga menjadi salah satu solusi restorasi tanah yang paling efektif.
Melalui kemitraan dengan komunitas, relawan, dan perusahaan, LindungiHutan menyediakan layanan penanaman pohon, penilaian dampak lingkungan, monitoring berbasis foto, serta pendampingan jangka panjang kepada petani bibit dan warga setempat. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap pohon yang ditanam tidak hanya tumbuh, tetapi memberikan manfaat ekologis yang terukur, mulai dari peningkatan kualitas tanah hingga penyerapan karbon.
Tampilkan Semua
