JAKARTA, CILACAP.INFO – Harga emas (XAU/USD) kembali berada di bawah tekanan pada perdagangan Rabu (29/10) pagi waktu Asia, setelah turun tajam selama sesi Amerika sebelumnya. Logam mulia anjlok 0,63% dan kini bergerak di sekitar $3.955 per ons. Penurunan ini menandai pelemahan tiga hari berturut-turut, dengan harga sempat menyentuh level terendah tiga minggu di bawah $3.900.
Tekanan utama terhadap emas kali ini berasal dari meningkatnya selera risiko investor setelah muncul sinyal positif dari perkembangan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Ketika ketegangan dagang mulai mereda, investor cenderung beralih ke aset berisiko seperti saham dan meninggalkan emas sebagai aset pelindung.
Dari sisi teknikal, menurut analisis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha menyebutkan bahwa formasi candlestick harian dan pergerakan Moving Average (MA) menunjukkan tren bearish masih dominan. Ia memproyeksikan, apabila tekanan jual berlanjut, harga emas berpotensi meluncur ke area $3.910 sebagai level support berikutnya. Namun, bila tekanan tersebut mulai mereda dan terjadi koreksi teknikal, peluang rebound menuju $4.014 tetap terbuka. “Kisaran harga ini akan menjadi area penting bagi pelaku pasar dalam menentukan arah pergerakan selanjutnya,” ujar Andy.
Secara fundamental, perhatian pasar kini sepenuhnya tertuju pada keputusan kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan malam ini. Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) telah mencapai hampir 100%, berdasarkan data dari CME FedWatch Tool. Jika realisasi sesuai perkiraan, maka suku bunga acuan AS akan turun ke kisaran 3,75%–4,00%, menjadi pemangkasan kedua secara berturut-turut dalam dua bulan terakhir.
Kebijakan pelonggaran moneter ini umumnya memberikan sentimen positif bagi emas karena menurunkan biaya peluang dalam memegang aset tanpa imbal hasil. Namun, Andy menilai dampaknya kali ini bisa lebih terbatas karena pelaku pasar sudah lebih dulu mengantisipasi keputusan tersebut. “Pasar sudah mendiskon kemungkinan pemangkasan suku bunga, jadi kenaikan harga emas pasca pengumuman mungkin tidak akan signifikan,” kata Andy.
Tampilkan Semua

