Wawasan para ahli menggemakan hasil survei AI dan Pembangunan Manusia global yang dilakukan di 21 negara termasuk Indonesia, yang mengungkapkan bahwa meskipun ada optimisme yang meluas tentang potensi AI untuk meningkatkan kesejahteraan, ada juga kekhawatiran yang berkembang atas akses yang tidak merata, kurangnya regulasi, dan risiko semakin dalamnya kesenjangan sosial. Laporan tersebut menyerukan pendekatan baru terhadap pembuatan kebijakan, yang memprioritaskan inklusi, akuntabilitas, dan ketahanan jangka panjang dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Inti dari pesannya jelas: AI harus diperlakukan bukan hanya sebagai perkembangan teknologi, tetapi sebagai pilihan masyarakat, dan keputusan yang dibuat sekarang akan membentuk masa depan pembangunan selama beberapa dekade mendatang.
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menekankan pentingnya pendekatan yang mengutamakan manusia di Indonesia dalam mengantisipasi kebangkitan AI, “AI yang tidak berpusat pada manusia, AI tanpa inklusi, adalah AI yang gagal. Mari kita pastikan teknologi berdiri di atas pilar keadilan, persatuan, dan kebenaran, yang memberdayakan manusia, bukan menggantikannya. Dari nilai-nilai kemanusiaan muncul kearifan teknologi; dari desain yang etis, kemajuan yang berkelanjutan.”
Laporan Pembangunan Manusia 2025 tersedia di https://hdr.undp.org/content/human-development-report-2025
About UNDP Indonesia
UNDP adalah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa terdepan yang berjuang untuk mengakhiri ketidakadilan akibat kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim. Bekerja dengan jaringan pakar dan mitra kami yang luas di 170 negara, kami membantu negara-negara untuk membangun solusi terintegrasi dan berkelanjutan bagi manusia dan planet ini. Pelajari lebih lanjut di undp.org atau ikuti di @UNDP.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES