IELC 2025 Kukuhkan Experiential Tourism sebagai Arah Baru Wisata yang Berdampak pada Peningkatan Kapasitas SDM Bangsa

IELC 2025 Kukuhkan Experiential Tourism
IELC 2025 Kukuhkan Experiential Tourism

Brigjen Pol. Langgeng Purnomo, S.I.K., M.H. (Karobinkar SSDM Polri) menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis tantangan dan petualangan dapat diterapkan dalam membangun karakter dan jati diri bangsa, terutama bagi para ASN dan aparatur negara.

Prof. Dr. Suyono, M.Si. (Sekretaris UNJ) menjelaskan bahwa Experiential Tourism memiliki akar kuat dalam teori pendidikan modern — sebagai bentuk pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan menyentuh ranah emosi serta refleksi diri.

Ir. Robby Seahan (Bangun Insan Nusantara) menyoroti pentingnya penguatan karakter siswa dan pemuda melalui program-program experiential learning yang berbasis petualangan. Ia menekankan bahwa pengalaman langsung di luar ruang menjadi media efektif untuk membentuk nilai, sikap, dan daya juang generasi muda.

Sesi ini memperlihatkan bahwa Experiential Tourism bukan hanya praktik komunitas, tetapi telah diakui sebagai pendekatan lintas sektor — dari kebijakan nasional, pendidikan tinggi, hingga penguatan karakter aparatur dan generasi muda.

Talkshow Praktik Baik: Dari Sekolah, Desa, hingga Industri Wisata

Jika sesi panel menampilkan kerangka kebijakan dan arah transformasi dari atas, maka sesi Talkshow: Best Practices EL Tourism in Action memperlihatkan wajah nyata praktik penerapan Experiential Learning yang sudah hidup dan tumbuh di berbagai pelosok Indonesia.

Dipandu oleh fasilitator senior Sofiyan Hadi, sesi ini mempertemukan para pelaku lapangan yang telah merancang dan menjalankan wisata berbasis pengalaman — dari dunia pendidikan, komunitas desa, hingga industri wisata dan event.

Kresno Wiyoso (Pendiri AELI) membuka sesi dengan gagasan konsep ‘Sekolah Wisata’ — yakni sekolah yang menyenangkan, kontekstual, dan membuat siswa “bermain untuk belajar.” Ia menegaskan bahwa pembelajaran paling berdampak adalah yang lahir dari pengalaman, bukan sekadar materi.

Vicky Gosal (Karash Adventure Indonesia) membagikan pengalaman bagaimana aktivitas petualangan seperti hiking, rafting, atau survival dapat menjadi ruang pembentukan karakter — jika difasilitasi secara sadar dan reflektif.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait