Bahkan dalam visi jangka panjangnya, India menargetkan peningkatan kapasitas baja nasional hingga 500 juta ton per tahun pada 2050, dengan BUMN tetap menjadi bagian dari tulang punggung industrinya.
Pentingnya peran BUMN dalam pembangunan industri juga tercermin dari pengalaman berbagai negara maju. Meskipun sebagian telah diprivatisasi, banyak di antaranya memulai pengembangan industrinya melalui kepemilikan negara di sektor baja. Jepang mendirikan Japan Iron and Steel Co. pada 1950-an untuk menopang rekonstruksi pascaperang. Korea Selatan mendirikan POSCO sebagai BUMN penuh pada 1968, yang kemudian menjadi jantung industrialisasi Korea. Inggris pernah memiliki British Steel Corporation yang terbentuk melalui nasionalisasi industri baja pada 1967, sebelum akhirnya diprivatisasi di era Thatcher. Jerman dan Prancis memiliki sejarah serupa, di mana negara hadir penuh saat membangun kapasitas industri dasar, dan baru mundur ketika kemandirian pasokan telah dicapai.
Berbeda dengan negara maju lainnya, Amerika Serikat tidak memiliki BUMN di sektor baja. Namun, sepanjang sejarah industrialisasinya, peran negara tetap sangat besar melalui regulasi dan kebijakan strategis. Lewat tarif impor, subsidi, dan lembaga seperti Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), pemerintah AS secara aktif menjaga industri baja dari pengaruh asing yang dianggap membahayakan kepentingan nasional. Akuisisi U.S. Steel oleh Nippon Steel, yang sempat mendapat penolakan di era Presiden Biden dan kemudian disetujui oleh Presiden Trump dengan syarat pemberian golden share, menjadi contoh mutakhir bahwa negara tetap menjadi pengendali terakhir dalam sektor yang dianggap vital.
Pengalaman berbagai negara dalam melakukan pengembangan industri menunjukkan satu pola yang konsisten: kehadiran negara dalam industri baja merupakan prasyarat penting bagi pembangunan basis industri nasional yang tangguh. Negara selalu hadir sebagai pengendali, baik melalui kepemilikan langsung seperti BUMN, maupun melalui regulasi strategis. Lebih penting lagi, negara tidak seharusnya keluar dari sektor industri vital ini, bahkan setelah mencapai status industri maju. Sebab baja bukan hanya soal produksi, tetapi tentang kendali atas kepentingan dan kedaulatan nasional.
Nilai Strategis Industri Baja
Dalam setiap tahap pembangunan ekonomi nasional, industri baja selalu menempati posisi yang fundamental. Baja bukan hanya bahan baku—ia merupakan syarat dasar bagi berdirinya infrastruktur, tumbuhnya industri manufaktur, berkembangnya sektor energi, serta berfungsinya sistem pertahanan. Dengan cakupan peran strategis yang sedemikian luas, tidak berlebihan bila baja disebut sebagai the mother of all industries.
Tampilkan Semua