Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT siap mendukung proses integrasi, hingga justifikasi teknis dalam penyusunan dokumen seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Ke depan, mari terus menjaga komunikasi dan kerja sama agar langkah-langkah yang sudah dimulai dapat berlanjut dan berdampak,” sambungnya.
Hasil dialog kebijakan tersebut sesuai dengan tujuan acara yang ingin mendorong berbagai aksi dan solusi iklim yang sejak 2021 telah dilakukan oleh VCA Indonesia. Berbagai praktik baik solusi iklim berbasis lokal tersebut diharapkan mampu diadopsi dan diduplikasi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam berbagai kebijakan yang tertuang dalam RPJMD.
Sardi Winata, Nasional Koordinator Koalisi Adaptasi salah satu perwakilan dari koalisi VCA Indonesia menyambut baik hasil dari dialog kebijakan tersebut. Ia berharap hasil dialog ini bisa diimplementasikan di tingkat kabupaten/kota.
“Dialog selama dua hari telah menghasilkan satu rencana yang baik bagi NTT untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, dan membangun berbagai solusi iklim berbasis pengetahuan lokal,” ujarnya.
VCA Indonesia dalam penutupan acara dialog tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT yang membuka tangan untuk berkolaborasi merespons perubahan iklim. Ini sesuai dengan komitmen dari Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena yang dalam pembukaan acara dialog menyatakan isu perubahan iklim adalah tantangan mendesak yang harus direspons oleh Pemerintah Provinsi NTT.
“Kolaborasi ini adalah langkah maju bagi NTT dan bagi Indonesia untuk merespons perubahan iklim. Ini adalah salah satu bentuk rekognisi pemerintah atas berbagai program yang selama ini telah dikerjakan oleh VCA Indonesia,” pungkasnya.