KAI Angkut 21,6 Juta Ton Barang hingga April 2025, Didominasi Batu Bara untuk Energi Nasional

KAI Angkut 21,6 Juta Ton Barang hingga April 2025, Didominasi Batu Bara untuk Energi Nasional
KAI Angkut 21,6 Juta Ton Barang hingga April 2025, Didominasi Batu Bara untuk Energi Nasional

JAKARTA, CILACAP.INFO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif pada layanan angkutan barang selama periode Januari hingga April 2025. Secara kumulatif, KAI telah mengangkut 21.601.203 ton barang (unaudited), meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 21.012.853 ton.

Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi, distribusi logistik nasional, serta pembangunan ekonomi daerah. Komoditas batu bara masih menjadi kontributor utama dengan porsi 83,07% atau sebanyak 17.945.049 ton dari total angkutan barang.

“Batu bara yang kami distribusikan sebagian besar dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali. Ini merupakan kontribusi nyata KAI dalam menjaga pasokan energi nasional agar tetap andal dan berkelanjutan,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Secara bulanan, angkutan barang pada April 2025 tercatat sebanyak 5.542.306 ton, tumbuh 6% dibandingkan April 2024 sebesar 5.227.539 ton. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pada komoditas batu bara yang mencapai 4.684.439 ton, serta performa yang stabil dari angkutan non-batu bara.

Salah satu sorotan utama adalah lonjakan signifikan pada angkutan pupuk. Hingga April 2025, KAI telah mengangkut 9.120 ton pupuk, meningkat 155% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 3.570 ton.

“Distribusi pupuk yang efisien sangat krusial dalam mendukung sektor pertanian nasional. Peningkatan ini menunjukkan bahwa layanan logistik berbasis rel mampu menjangkau kebutuhan vital masyarakat hingga ke pelosok,” tambah Anne.

Kinerja positif juga ditunjukkan oleh angkutan barang retail. Volume angkutan retail tumbuh 17% dari 66.654 ton pada Januari–April 2024 menjadi 77.859 ton pada periode yang sama tahun ini. Komoditas ini mencakup kebutuhan industri kecil dan menengah (IKM), barang konsumsi, serta produk-produk lokal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait