Ledakan Sampah Elektronik: Ancaman Baru di Era Digital yang Wajib Diwaspadai!

ilustrasi lingkungan
ilustrasi lingkungan

CILACAP.INFO – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era digital saat ini, Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam pengelolaan sampah elektronik atau e-waste. Konsumsi perangkat elektronik yang meningkat drastis, namun sayangnya tidak diiringi dengan sistem pengelolaan limbah elektronik yang memadai.

Barang-barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai terus menumpuk setiap tahunnya tanpa proses daur ulang yang seharusnya. Ironisnya, belum banyak masyarakat yang menyadari bahwa limbah ini mengandung bahan berbahaya yang berpotensi merusak lingkungan dan mengancam kesehatan jika tidak dikelola dengan benar.

Limbah elektronik mengandung logam berat seperti merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium dapat mencemari tanah, udara serta air ketika komponen ini menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau jika dibakar di tempat terbuka. Dalam jangka panjang, ini bisa menimbulkan dampak kesehatan serius bagi masyarakat sekitar yang bisa mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan, kerusakan organ, hingga  penyakit kanker. Sayangnya, sistem pengelolaan e-waste di banyak daerah masih belum maksimal, sehingga limbah ini sering tercampur dengan sampah rumah tangga biasa.

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil e-waste terbesar di Asia Tenggara. Menurut data terbaru dari United Nations University, jumlah limbah elektronik yang dihasilkan Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta ton, namun hanya sebagian kecil yang berhasil didaur ulang secara aman. Padahal, pengelolaan yang baik tidak hanya bisa mengurangi polusi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui industri daur ulang. Hal inilah yang menjadi perhatian utama bagi banyak dinas lingkungan hidup di tingkat daerah.

DLH (Dinas Lingkungan Hidup) melalui platform dlhi.co.id terus mendorong peningkatan kesadaran publik terhadap bahaya limbah elektronik. Edukasi melalui kampanye digital, kerja sama dengan sektor swasta, dan pengadaan titik-titik drop box e-waste mulai dilakukan di berbagai kota. Langkah ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam membuang barang elektronik bekas dengan cara yang ramah lingkungan.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait