Kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) juga menjadi salah satu strategi penting dalam pengelolaan sampah elektronik. Melalui kebijakan ini, produsen diharuskan bertanggung jawab terhadap produk mereka setelah habis masa pakainya. Kebijakan ini mendorong produsen untuk menyediakan fasilitas daur ulang, sistem pengembalian barang lama, serta edukasi kepada pelanggan. DLH mendukung penerapan EPR secara bertahap di Indonesia sebagai bentuk keadilan lingkungan dan tanggung jawab industri terhadap dampaknya.
Selain itu, banyak komunitas lingkungan kini mulai bergerak mengedukasi publik tentang pentingnya memilah sampah elektronik. Workshop, seminar, hingga program penukaran barang elektronik lama dengan insentif menarik mulai digalakkan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat inilah yang menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan e-waste.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap lingkungan, dlhi.co.id juga menyediakan informasi terkini terkait pengelolaan limbah elektronik dan kegiatan DLH di berbagai wilayah. Anda bisa menemukan panduan pemilahan e-waste, lokasi drop-off terdekat, hingga program daur ulang yang bisa diikuti oleh publik secara langsung. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, persoalan e-waste bukan lagi hal yang menakutkan.
Tren global menunjukkan bahwa negara-negara yang serius menangani e-waste cenderung memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik dan angka kesehatan masyarakat yang meningkat. Ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk tidak tertinggal dalam transformasi menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan bertanggung jawab.
Langkah kecil dari rumah, seperti tidak membuang HP bekas sembarangan, atau menyumbangkan laptop lama ke tempat daur ulang akan membawa dampak besar bila dilakukan secara kolektif. Mari mulai dari hal sederhana dan ikut ambil bagian dalam menjaga bumi kita. Kunjungi dlhi.co.id untuk informasi lengkap dan ikut bergerak bersama menciptakan lingkungan yang bersih.
Tampilkan Semua