Sebagai contoh penerapan Hybrid Learning, siswa kelas 11 melakukan eksperimen yang menggabungkan sensor, Arduino dan coding saat kelas Fisika. Mereka diminta untuk membuat prototipe dengan programming dan circuit system.
Dalam sesi hybrid tersebut, Teknologi ini dapat membantu content creator dalam merekam video secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Dengan adanya sensor tersebut, pengguna dapat bergerak bebas, sementara perangkat secara otomatis mengikuti pergerakan mereka.
Melalui metode pembelajaran berbasis eksplorasi ini, siswa tidak hanya memahami teori secara mendalam, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir analitis dan eksperimental yang esensial dalam berbagai bidang yang melahirkan inovasi. “Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, berbasis pengalaman, dan relevan dengan perkembangan zaman, diharapkan siswa dapat lebih mandiri, adaptif, dan siap menghadapi dunia akademik maupun profesional dengan kesiapan yang lebih matang,” tutup Gerald.
Dengan Hybrid Learning, BINUS SCHOOL Serpong membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang mengikuti kurikulum, tetapi juga tentang membekali siswa dengan kemampuan berpikir maju, beradaptasi dengan perubahan, dan menjadi inovator masa depan.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES