Forum ini memberikan manfaat nyata bagi berbagai sektor, terutama UMKM yang kini dapat memanfaatkan AI untuk analitik data pelanggan dan strategi pemasaran. Di sektor kesehatan, AI membantu meningkatkan presisi layanan, termasuk dalam pemantauan uji klinis. Selain itu, penerapan aksara lokal berbasis AI juga membuka peluang bagi pelestarian budaya Indonesia di kancah global. Peserta forum mendapatkan wawasan mendalam tentang pengolahan data besar dan optimalisasi energi, yang semakin relevan dalam era digital. Workshop interaktif dan sesi networking menjadi ajang bagi pelaku industri untuk berkolaborasi dan mengembangkan solusi berbasis AI yang lebih inovatif.
AI bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi harus menjadi alat pemberdayaan bagi industri dan masyarakat. Potensi AI sangat besar, tetapi manfaatnya harus dapat dirasakan secara luas dan merata,” ujar Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo. Ia menjelaskan bahwa Indigo berperan aktif dalam akselerasi AI melalui program inkubasi startup, pendampingan UMKM, dan kemitraan dengan berbagai institusi. “Kami ingin memastikan AI tidak hanya meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga menciptakan dampak positif di sektor publik, pendidikan, dan ekonomi digital nasional,” tambahnya.
AI Connecting The Dots merupakan wujud komitmen Telkom dalam membangun daya saing serta memberdayakan bangsa melalui kolaborasi, pelatihan, dan pengembangan solusi berbasis AI yang berkelanjutan. Melalui program Indigo, Telkom terus mendukung adopsi AI di berbagai sektor, mulai dari industri, UMKM, hingga pelestarian budaya. Dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, Telkom berharap AI dapat menjadi katalisator inovasi yang memberikan dampak luas bagi ekonomi digital nasional dan mendorong Indonesia bersaing di tingkat global.