Hingga saat ini, proses produksi masih dilakukan di luar negeri, yaitu di Vietnam dan China. Billy dan rekan-rekannya berkonsentrasi pada desain dan pengembangan produk. Keputusan untuk tetap menggunakan vendor luar didasarkan pada kualitas produksi dan teknologi yang lebih canggih di negara-negara tersebut dibandingkan dengan Indonesia. Saat ini, Baller memiliki kapasitas untuk memproduksi antara 10.000 dan 15.000 koper per tahun. Dari perspektif pemasaran, Billy membuat keputusan untuk menggunakan model direct to consumer (D2C). Sejauh ini, Baller dapat dibeli melalui situs web resmi mereka dan di beberapa toko online populer seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Alumni School of Information Systems BINUS University, membuktikan bahwa usaha bisa berawal dari hobi. Dengan kecintaannya pada dunia traveling, Billy berhasil mengembangkan bisnis koper dengan merek Baller yang kini semakin dikenal. Melalui passion dan kreativitasnya, Billy menunjukkan bahwa hobi bisa menjadi fondasi kuat dalam membangun usaha yang sukses.
Di BINUS University, para mahasiswa dan alumni juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengubah hobi dan minat mereka menjadi bisnis nyata. Dengan dukungan pendidikan berkualitas dan ekosistem kewirausahaan yang kuat, setiap mahasiswa dapat mewujudkan ide kreatif mereka menjadi sebuah bisnis yang membanggakan.
Tak hanya itu, BINUS University juga menawarkan Enrichment Program. Melalui program ini, Binusian dapat #MulaiLebihAwal ke dunia kerja cukup dengan 2,5 tahun kuliah. Ini artinya, kamu memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya dan kamu bisa mendapatkan beasiswa hingga 100%
Tampilkan Semua