“Kehadiran Pertashop terbukti dapat meningkatkan nilai ekonomi desa, tidak hanya bagi masyarakat karena memperoleh bahan bakar yang berkualitas secara merata, tapi juga membuka lapangan pekerjaan hingga menggerakkan roda ekonomi desa sebagai unit usaha yang dikelola BUMDes,” ujar Brasto.
BUMDes Nogrohu Sejahtera di Desa Planjan sebagai contohnya, mampu menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) melalui Pertashop dengan rata-rata harian mencapai 2.300 liter.
“Dari penjualan BBM tersebut BUMDes mampu menghasilkan omzet hingga Rp 20 juta per bulan,” tutur Brasto.
Selain BBM, BUMDes Nugrohu Sejahtera juga telah berhasil menggali potensi usaha lain di Pertashop tersebut, di antaranya penjualan produk tabung LPG, penjualan produk pelumas Pertamina, agen penjualan tiket bus, hingga pengelolaan lapangan futsal di sekitar lokasi Pertashop.
“Unit-unit usaha tersebut dikelola secara terintegrasi oleh BUMDes sehingga memiliki nilai tambah yang semakin tinggi yang efisien dan menguntungkan,” imbuhnya.
Brasto berharap keberhasilan BUMDes Nugrohu Sejahtera dalam mengembangkan usaha Pertashop dapat diikuti oleh BUMDes lainnya, tidak hanya di Cilacap namun di daerah-daerah lainnya. Lebih jauh, Brasto mengatakan Pertamina terus membuka kesempatan bagi pengusaha-pengusaha lokal, baik dalam bentuk lembaga maupun perseorangan untuk berinvestasi Pertashop.
“Selain BUMDes, Pertamina juga sebelumnya telah mengembangkan skema kerja sama kemitraan dengan pesantren yang juga pertama kali dirintis di Cilacap, dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian pesantren,” ungkapnya. (***)
Tampilkan Semua