Lebih lanjut, Calvin melihat langkah ini sebagai sinyal fase lanjutan konsolidasi industri kripto nasional. “Ini merupakan proses yang wajar dalam industri yang semakin teregulasi dan membutuhkan skala, modal, serta tata kelola yang kuat. Tokocrypto berada pada posisi yang relatif matang karena telah melalui fase konsolidasi lebih awal,” ujarnya.
Meski brand global memiliki kekuatan besar, Calvin menegaskan loyalitas pengguna kripto di Indonesia tidak semata ditentukan oleh nama besar. “Faktor komunitas, kedekatan lokal, pemahaman budaya, serta konsistensi layanan memainkan peran yang sangat besar. Dengan lebih dari 19 juta investor, atau sekitar 10% dari populasi Indonesia, pasar ini masih sangat luas dan memungkinkan positioning yang berbeda,” tutup Calvin.
Tentang Tokocrypto
Tokocrypto adalah pedagang aset kripto No.1 di Indonesia yang berdiri sejak 2018 dan terdaftar di OJK sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD), serta menjadi anggota Bursa dan Kliring Kripto. Dengan dukungan dari Binance, Tokocrypto menawarkan layanan investasi kripto yang aman, transparan, dan mudah digunakan. Platform ini mencatat rata-rata nilai transaksi harian sebesar US$30 juta, menyediakan lebih dari 400 token/koin dan 600 pasangan perdagangan, serta telah dipercaya oleh lebih dari 4 juta pengguna di Indonesia. Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.tokocrypto.com.
Tampilkan Semua


