Sanggraloka Ubud Menggerakkan Pariwisata Berkelanjutan dari Jantung Bali

Sanggraloka Ubud Menggerakkan Pariwisata Berkelanjutan
Sanggraloka Ubud Menggerakkan Pariwisata Berkelanjutan

JAKARTA, CILACAP.INFO – Di tengah dinamika pariwisata Bali yang semakin mencari keseimbangan antara pertumbuhan dan kelestarian, Sanggraloka Ubud hadir sebagai contoh bagaimana kemewahan, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat dapat beriringan. Terletak di Bresela, kawasan yang dikenal sebagai pusat spiritual dan lanskap hijau Ubud, Sanggraloka menawarkan pendekatan baru terhadap hospitality, sebuah model bisnis yang tumbuh dari alam dan pada saat yang sama menumbuhkan kembali kehidupan di sekitarnya.

Sejak soft opening pada Oktober lalu, Sanggraloka Ubud mencatat performa awal yang kuat dengan okupansi rata-rata 58-62 persen. Menjelang akhir tahun, manajemen menargetkan peningkatan okupansi hingga 65-70 persen, bukan melalui diskon agresif, melainkan lewat strategi yang memperkaya pengalaman tamu dengan program wellness di pertengahan pekan. Tak kalah istimewa, tamu bisa langsung turun ke Sungai Oos untuk melukat (pembersihan diri secara spiritual khas Bali), mengikuti sesi yoga, meditasi dan terapi sound bath, atau sekadar bermain air di air terjun. Selain itu, rangkaian farm-to-table dinner serta aktivitas romantis juga disiapkan untuk mendorong tamu memperpanjang lama menginap.

Preferensi ini juga tercermin dalam dinamika pasar pariwisata nasional dan regional, yang menunjukkan peningkatan minat terhadap destinasi yang menawarkan ketenangan, kedekatan dengan alam, dan pengalaman yang autentik. Indonesia mencatat 11,43 juta kunjungan wisatawan mancanegara dari Januari hingga September 2025, tumbuh 10,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan diproyeksikan menembus 14-15 juta kunjungan pada akhir tahun. Ternyata, Bali menyumbang sekitar 5,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada periode tersebut yang kian menegaskan posisinya sebagai episentrum pariwisata nasional.

Laporan Booking Sustainable Travel Report 2024 menunjukkan bahwa semakin banyak wisatawan global yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan, memilih perjalanan yang lebih dekat dengan alam, serta mencari pengalaman yang autentik dan berdampak positif bagi komunitas lokal, termasuk di segmen luxury traveler. Tren global juga memperkuat arah ini yang menunjukkan bahwa Asia sebagai tujuan utama retreat dan perjalanan pemulihan diri.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait