“KAI memastikan seluruh layanan perjalanan kereta api dilandasi prinsip keamanan, kenyamanan, dan perlindungan bagi setiap pelanggan tanpa kecuali. Sosialisasi hari ini adalah ajakan dan edukasi bagi kita semua untuk lebih peduli, lebih berani bersuara, dan tidak membiarkan ruang publik kita ternodai oleh tindakan pelecehan seksual. Keselamatan dan rasa aman adalah hak setiap penumpang, dan KAI berkomitmen penuh untuk memberikan rasa aman dan nyaman.”
Feni menegaskan bahwa KAI telah menyediakan berbagai kanal pelaporan dan mekanisme penanganan cepat apabila terjadi dugaan tindakan pelecehan seksual di lingkungan kereta api.
“Jika penumpang melihat atau mengalami tindakan yang mencurigakan, segera laporkan kepada petugas di stasiun, kondektur, atau melalui Contact Center 121. Petugas keamanan kami juga aktif dan responsif untuk melakukan penyisiran beberapa menit sekali ke masing-masing kereta penumpang untuk memastikan semua penumpang dalam keadaan aman dan nyaman saat menggunakan jasa kereta api.”
Feni menambahkan, sebagai salah satu upaya preventif, KAI juga sudah menghadirkan inovasi berupa fitur Female Seat Map pada aplikasi Access by KAI yang memungkinkan penumpang perempuan dapat mengetahui posisi tempat duduk mana yang diisi oleh penumpang perempuan dan laki-laki sehingga bisa memilih tempat duduk yang sesuai dengan kebutuhan.
“Ini merupakan salah satu komitmen KAI untuk terus berinovasi menjawab kebutuhan pelanggan sehingg makin nyaman saat menggunakan kereta api,” ujar Feni.
Ketua SSC Teguh Iman Santosa mengatakan, “Sebagai komunitas pecinta kereta api, Komunitas Semboyan Satoe sangat mendukung penuh upaya PT KAI dalam menciptakan perjalanan yang aman dan bebas pelecehan. Kami akan terus aktif dan berkolaborasi dalam mengedukasi kesadaran ini di kalangan anggota dan pengguna jasa transportasi, serta mendorong budaya saling melindungi. Kolaborasi positif antara operator, komunitas, dan penumpang adalah kunci untuk membangun ekosistem perkeretaapian yang nyaman bagi semua.”
Tampilkan Semua

