JAKARTA, CILACAP.INFO – Menjaga kesehatan finansial itu tak cuma soal menabung. Namun, ternyata perlu juga ruang untuk memanjakan diri. Self reward jadi semacam vitamin emosional yang bantu kamu tetap waras di tengah ritme hidup yang cepat.
Hanya saja, kita sering bingung menentukan porsinya. Terlalu kecil bikin hidup terasa kering, sementara jika terlalu besar, bisa membuat keuangan tidak stabil .
Kamu mungkin pernah melihat tren budgeting yang menyarankan self reward sekitar 5% hingga 10% dari penghasilan bulanan. Angka itu sering muncul karena mudah diingat dan dianggap aman.
Walau begitu, tidak semua orang bisa mengikuti angka paten tersebut karena mempertimbangkan kondisi hidup mereka sendiri.
Menemukan Porsi Self Reward yang Pas
Adit adalah seorang pekerja kreatif di Jakarta dengan gaji tujuh juta. Ia menyisihkan lima persen sebagai self reward. Ternyata porsi itu habis untuk satu kali nongkrong dan satu buku baru. Ia merasa senang tapi cepat jenuh karena kebutuhan emosionalnya lebih besar.
Setelah mencoba delapan persen, ia tetap bisa menabung dengan stabil dan lebih bahagia menjalani minggu minggunya. Perubahan kecil itu memberi keseimbangan baru yang membuat hidupnya terasa lebih ringan.
Dari cerita tersebut, terlihat bahwa self reward sangat dipengaruhi pendapatan, gaya hidup, tanggungan keluarga, dan preferensi pribadi. Saat kondisi finansial sudah rapi, utang terkendali, dan tabungan berjalan baik, kamu bisa bermain lebih fleksibel.
Jika kondisi sedang ketat, self reward yang kecil saja bisa terasa sangat berarti.
Cara Menentukan Porsi Self Reward
Menentukan porsi self reward sebenarnya mirip seperti mencari ritme yang pas untuk keseharian kamu. Tidak ada rumus yang benar benar mutlak.
Namun, ada kombinasi antara kebutuhan emosional, kondisi finansial, dan gaya hidup. Karena itu kamu bisa memakai tiga langkah sederhana yang membantu kamu membaca situasi diri sendiri dengan lebih jernih.
Tampilkan Semua

