CLIK Biro Kredit Perkenalkan Portfolio Risk Insight untuk Membantu Industri Menghadapi Risiko Kredit

CLIK Biro Kredit Perkenalkan Portfolio Risk Insight untuk Membantu Industri Menghadapi Risiko Kredit
CLIK Biro Kredit Perkenalkan Portfolio Risk Insight untuk Membantu Industri Menghadapi Risiko Kredit

Data terbaru dari Statistik Perbankan Indonesia – Juni 2025 menunjukkan bahwa kinerja risiko industri perbankan bergerak cukup fluktuatif sepanjang 2024–2025. NPL gross sektor perbankan sempat mencapai titik terendah 2,08% pada Desember 2024, namun kembali meningkat menjadi 2,24% pada April 2025, naik ke 2,29% pada Mei, sebelum turun kembali ke 2,22% pada Juni 2025.

Di sisi lain, kredit perbankan bertumbuh kuat, dari Rp 7.478 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp 8.059 triliun pada Juni 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan pasar yang tetap terjaga, namun juga menandakan perlunya pemantauan portofolio yang lebih cermat agar potensi lonjakan risiko dapat diantisipasi lebih cepat.

Dilihat dari komposisi, struktur kredit Juni 2025 masih didominasi oleh kredit modal kerja sebesar 43,93%, disusul kredit investasi 27,28%, dan kredit konsumsi 28,81%. Pola konsumsi yang tinggi dan perilaku pinjaman yang semakin tersebar di banyak lembaga membuat kemampuan memonitor risiko lintas institusi menjadi semakin krusial.

Leonardo Lapalorcia, Direktur Utama CLIK mengatakan di sela-sela acara bahwa dalam lanskap industri jasa keuangan yang semakin kompetitif, kemampuan mengelola risiko dan menjaga kualitas portofolio kini menjadi penentu utama keberlanjutan bisnis dan bukan sekadar kemampuan menyalurkan pinjaman. “Keunggulan hanya dapat dicapai ketika lembaga keuangan memiliki gambaran risiko menyeluruh dan mampu menyeimbangkan antara ekspansi dan kehati-hatian. “Di sinilah CLIK berperan menyediakan solusi data dan analitik yang memperkuat akurasi pemetaan risiko, ketajaman segmentasi, dan kemampuan prediktif, sehingga keputusan kredit dapat diambil dengan dasar yang lebih kuat dan terukur” tambahnya.

Lebih jauh Leonardo mengatakan bahwa dalam kondisi pasar bergerak cepat dan risiko berkembang dinamis, mengandalkan data internal saja tidak lagi memungkinkan lembaga keuangan memahami perilaku peminjam secara utuh. “Mereka perlu melihat apa yang terjadi di luar portofolio mereka untuk mengambil langkah yang lebih tepat. Portfolio Risk Insight memberikan fondasi tersebut—menyediakan visibilitas menyeluruh, memperkuat kualitas portofolio, dan membantu lembaga keuangan mengambil keputusan yang lebih percaya diri, proaktif, dan bertanggung jawab.” tegasnya.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait