JAKARTA, CILACAP.INFO – Perjalanan wisata sering direncanakan dengan penuh antusiasme. Banyak orang merasa sudah menata bujet secara teliti, mulai dari tiket, akomodasi, transportasi lokal hingga uang saku. Namun realitas di lapangan kerap menghadirkan situasi yang bergerak dinamis sehingga biaya yang dikeluarkan melampaui rencana awal.
Kondisi ini muncul pada berbagai tipe perjalanan, baik liburan jarak jauh, short getaway, maupun perjalanan keluarga. Fenomena overbudget dalam traveling sebenarnya dapat dikelola bila dipahami sumber pemicunya dan disiapkan strategi penanganannya.
Faktor yang Mendorong Biaya Membengkak
Kenaikan harga mendadak menjadi penyebab dominan. Perubahan tarif hotel pada musim ramai, biaya transportasi yang fluktuatif, serta tiket masuk objek wisata yang tidak selalu konsisten sering mengubah pengeluaran secara signifikan.
Contoh yang sering terjadi adalah ketika wisatawan tiba di destinasi yang tengah menggelar festival tahunan. Harga akomodasi langsung melonjak sehingga rencana pengeluaran harus disesuaikan.
Perubahan rencana perjalanan juga memberi kontribusi tersendiri. Banyak wisatawan merasa perlu menambah aktivitas baru setelah mendapatkan rekomendasi lokal atau melihat ulasan menarik di media sosial.
Satu tambahan aktivitas dapat memerlukan penyesuaian transportasi dan konsumsi sehingga anggaran bergerak lebih besar. Situasi ini sering muncul saat perjalanan bersama keluarga karena setiap anggota memiliki preferensi berbeda yang membuat jadwal menjadi fleksibel.
Biaya konsumsi harian juga sering menjadi sumber pengeluaran tidak terduga. Ketika makanan lokal terlihat menarik, wisatawan cenderung mencoba berbagai menu tanpa memperhitungkan total pengeluaran.
Dalam satu kasus, seorang traveler yang berlibur tiga hari di Bali menghabiskan hampir setengah dari anggarannya untuk kuliner karena tergoda deretan restoran populer yang sedang tren.
Kesalahan Perencanaan yang Perlu Diwaspadai
Banyak kasus overbudget muncul dari perhitungan awal yang kurang lengkap. Misalnya, rencana perjalanan hanya memasukkan biaya dasar tanpa menyiapkan cadangan pengeluaran minimal 20 persen. Padahal setiap kota memiliki karakter biaya berbeda.
Tampilkan Semua
