Bitcoin Turun di Bawah US$98.000 untuk Ketiga Kalinya! Sinyal Bahaya?

NANOVEST
NANOVEST

JAKARTA, CILACAP.INFO – Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan berat pada Jumat pagi (14/11/2025) setelah menembus level psikologis US$98.000 untuk ketiga kalinya sepanjang bulan ini. Koreksi tajam tersebut terjadi di tengah meningkatnya volatilitas pasar kripto dan memanasnya sentimen makro global.

Menurut data CoinMarketCap, BTC sempat terkoreksi lebih dari 2% dari area US$104.000 hingga jatuh ke level terendah harian di bawah US$98.000 sebelum memantul ringan ke kisaran US$99.300. Meskipun harga menurun, aktivitas perdagangan justru melonjak signifikan. Volume transaksi harian Bitcoin naik 56% menjadi US$104,4 miliar, menunjukkan banyaknya aksi jual maupun pembelian agresif di titik-titik kritis.

Sementara itu, kapitalisasi pasar Bitcoin tertekan turun ke US$1,98 triliun. Aset kripto besar lainnya ikut terkoreksi: Ethereum (ETH) anjlok 6% ke US$3.200, Solana (SOL) melemah sekitar 5%, sedangkan XRP (XRP) dan BNB (BNB) turun masing-masing 3%. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto menyusut 3% menuju US$3,34 triliun.

Gelombang Likuidasi Menghantam Pasar Derivatif

Tekanan jual di pasar spot segera merembet ke pasar derivatif. Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi mencapai US$753 juta. Posisi long—mereka yang bertaruh harga naik—mencatat kerugian terbesar dengan nilai mencapai US$601 juta. Forselling semacam ini menandakan bahwa optimisme pasar sebelumnya terlalu tinggi sehingga banyak trader terjebak saat momentum harga berbalik cepat.

Bitcoin dan Ethereum menjadi dua aset dengan nilai likuidasi terbesar. Data on-chain juga memperlihatkan tekanan tambahan dari investor jangka panjang. Lebih dari 815.000 BTC dilaporkan dilepas dalam 30 hari terakhir, memperbesar kerentanan harga terhadap pergerakan ke bawah.

Peta likuiditas dari CoinGlass menunjukkan adanya klaster likuiditas besar di rentang US$98.000–US$100.000. Trader Daan Crypto menyebut bahwa area tersebut berada tepat di bawah serangkaian higher lows, sehingga rentan disapu oleh volatilitas jika tekanan jual meningkat. Menurutnya, resistance kuat terletak di US$108.000 dan US$112.000, meski saat ini level US$108.000 dianggap paling relevan.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait