JAKARTA, CILACAP.INFO – Operasi saraf leher terjepit sering dianggap menakutkan oleh pasien karena identik dengan luka besar, pemulihan lama, serta risiko komplikasi. Padahal, di negara maju, teknologi operasi saraf leher terjepit sudah menggunakan teknologi endoskopi uniportal, metode bedah minimal invasif terkini yang hanya memerlukan luka irisan sekitar tujuh milimeter (mm), sehingga dapat menjaga otot leher tetap utuh dan memungkinkan pasien pulih lebih cepat.
Saat ini, terdapat beberapa pilihan teknologi operasi minimal invasif yang tersedia bagi tulang belakang, yaitu:
1. Sistem tubular (dengan mikroskop atau endoskop), membutuhkan sayatan sekitar 20–25 mm.
2. Endoskopi biportal (endoscopy-assisted spine surgery), menggunakan dua luka irisan.
3. Endoskopi uniportal hanya membutuhkan satu sayatan kecil, untuk kasus leher cukup dengan tujuh mm.
Mengenal Teknik Endoskopi Uniportal
Menurut dr. Perwira Bintang Hari, SpOT (K), konsultan bedah tulang belakang Siloam Hospitals Palangka Raya, teknik Posterior Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) Uniportal dilakukan dengan memasukkan kamera kecil (endoskop) sekaligus saluran kerja instrumen melalui satu sayatan mungil di belakang leher.
“Dengan cara ini, kami dapat mencapai saraf yang terjepit tanpa merusak otot-otot leher yang penting bagi pergerakan leher pasien. Jadi, selain nyeri berkurang, fungsi leher juga tetap terjaga,” jelas dr. Bintang.
Prosedur ini menggunakan mesin pompa air presisi tinggi yang tersertifikasi khusus untuk operasi tulang belakang. Teknologi tersebut memastikan visualisasi endoskopi tetap jernih dan stabil, tanpa mengesampingkan aspek keamanan pasien. Instrumen yang digunakan pun berdiameter sangat kecil, hanya dua setengah mm hingga tiga mm, dengan fabrikasi presisi tinggi untuk mengikis tulang dan melonggarkan saraf leher yang terjepit.
Terstandarisasi, Mengutamakan Keselamatan dan Kenyamanan Pasien
Tampilkan Semua