Yosephine P Tyas menjelaskan “Tantangan para pelaku usaha adalah bagaimana mendobrak kebiasaan untuk mengatur arus kas dengan cara baru, misalnya pemanfaatan teknologi. Hal ini perlu dipahami karena sesungguhnya teknologi justru membuat pencatatan lebih sistematis dan akurat. Transformasi ini sangat perlu diadaptasi oleh pelaku usaha lokal agar mereka dapat mengakselerasi bisnisnya dengan lebih cepat.”
Sejalan dengan penjelasan Yosephine, Farhad menambahkan bahwa dengan Saku Bisnis di Aplikasi Raya, pelaku usaha dapat melihat keuntungan yang diperoleh, membagi pos-pos keuangan usaha ke dalam beberapa saku, hingga memisahkan cash flow antara dana usaha dengan dana pribadi. Tidak hanya itu, pelaku usaha juga dapat melakukan pembuatan QRIS hingga 3x dalam satu akun, fitur kasir yang dapat digunakan hingga lima kasir di setiap toko, dan fitur mass transfer yang membuat pelaku usaha dapat melakukan pembayaran ke banyak rekening.
Per Agustus 2025, Saku Bisnis Bank Raya telah dimanfaatkan oleh lebih dari 10 ribu pelaku usaha di berbagai kota termasuk di Cluster Unggulan Bank Raya seluruh Indonesia. Sementara, pertumbuhan frekuensi jumlah transaksi di QRIS Bisnis menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik yaitu sebesar 300% (yoy) atau mencapai 3,3 juta transaksi. Sedangkan total volume transaksi QRIS Bisnis tumbuh 94% (yoy) atau tercatat Rp13,8 miliar.
Sebagai bank digital, Bank Raya memiliki Aplikasi Raya dengan beragam fitur untuk membantu nasabah bertransaksi perbankan, seperti berbagai fitur di Saku Raya yang membantu nasabah mengelola keuangan personal dengan Saku Bujet, Saku Pintar, Saku Jaga. Bank Raya juga memungkinkan masyarakat untuk menabung kolektif dengan ratusan anggota dan membantu komunitas mengelola keuangan secara transparan dengan Saku Bareng, Saku Bisnis dan QRIS Bisnis yang membantu pelaku usaha/UMKM untuk mengelola keuangan praktis untuk mendorong produktivitas usahanya.
Tampilkan Semua

