Yuvensius menambahkan bahwa selama ini karakteristik pengguna jasa di Pelabuhan Bumiharjo maupun Bagendang hampir serupa lantaran kedua fasilitas pelabuhan ini saling mendukung satu sama lain meskipun jarak atau lokasi Bumiharjo ke Bagendang sekitar 200 km.
“Wilayah industri pendukung (hinterland) Bumiharjo sekitar 80% berada di Kotawaringin Barat yang notabene merupakan penghasil kelapa sawit. Sehingga aktivitas bongkar muat di Bumiharjo didominasi curah cair dan curah kering, termasuk sawit dan turunannya seperti CPO dengan komposisi domestik 70% dan internasional 30%,” imbuh Yuvensius.