“Substitusi ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memanfaatkan limbah minyak sebagai sumber energi alternatif,” katanya saat sosialisasi MediaMIND 2025 di Jakarta (9/9).
Lain lagi operasional di UBP Bauksit Kalimantan Barat, di sana ANTAM menggunakan metode shaft untuk meningkatkan pencapaian ore ekspos dan efisiensi energi.
“Dengan meningkatkan produktivitas biaya operasional yang lebih efisien, mempercepat pembukaan ore expose. Maka cara ini mendukung keberlanjutan operasional pertambangan yang lebih ramah lingkungan,” lanjutnya.
Selain operasional berbasis ESG, ANTAM juga melakukan kolaborasi dengan masyarakat terkait reklamasi. Kolaborasi itu melalui pemanfaatan limbah kopra menjadi coconet untuk reklamasi serta pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi pupuk tankpos untuk reklamasi.
“Coconet adalah produk inovatif CSR UBPN Maluku Utara berupa jaring dari serabut kelapa untuk rehabilitasi lahan. Produk ini berfungsi mengendalikan erosi, menjaga kestabilan tanah, dan mempercepat revegetasi, terutama di lahan miring. Program ini melibatkan masyarakat sekitar sehingga memberi dampak lingkungan sekaligus memberdayakan secara sosial dan ekonomi,” katanya.
Sedangkan untuk pupuk tankpos diolah dari tandan kosong sawit menjadi pupuk reklamasi. Produk ini menggantikan pupuk kandang yang langka dan membantu kelompok tani di Mamalam mempercepat suplai pupuk.
Atas komitmen ini pula ANTAM mampu mempertahankan PROPER Emas, Hijau, dan Biru pada 2023 dan 2024. Pada 2023 PROPER Emas untuk UBP Emas dan UBPP Logam Mulia, sedangkan PROPER Hijau untuk UBP Bauksit Kalimantan Barat, UBP Nikel Maluku Utara, PT Gag Nikel, dan PT ICA.
Pada 2024 PROPER Emas untuk UBP Emas dan UBP Bauksit Kalimantan Barat, sedangkan PROPER Hijau untuk UBP Nikel Maluku Utara, dan PROPER Biru untuk UBPP Logam Mulia, PT Gag Nikel, dan PT NKA.
Tampilkan Semua