Bitcoin hingga Memecoin: Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed

Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed

JAKARTA, CILACAP.INFO – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak tonggak penting dengan menembus level US$114.000 atau sekitar Rp1,87 miliar (kurs dolar AS Rp16.461), setelah data Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk Agustus menunjukkan penurunan tajam di bawah ekspektasi. Perkembangan ini meningkatkan keyakinan pelaku pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September mendatang.

Bitcoin sempat menyentuh US$113.953 sebelum melonjak di atas $114.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus. PPI utama turun menjadi 2,6% (YoY) dibandingkan perkiraan 3,3%, sementara PPI inti juga melandai menjadi 2,8%. Penurunan ini memperkuat proyeksi inflasi melemah hingga kuartal IV 2025.

Secara historis, Bitcoin cenderung mengalami turbulensi jangka pendek setiap kali Fed memangkas suku bunga, diikuti dengan reli kuat jangka panjang. Indikator MVRV (Market Value to Realized Value) dan Rasio Whale mengkonfirmasi pola ini, di mana aksi jual awal dari investor besar biasanya memicu volatilitas, sebelum pasar masuk fase akumulasi.

“Penurunan data inflasi produsen Amerika menjadi katalis kuat yang membuat investor kembali percaya diri terhadap prospek bullish Bitcoin. Namun, kita tetap harus mewaspadai volatilitas jangka pendek menjelang keputusan Fed minggu depan,” jelas Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur.

Altcoin Mulai Meroket

Selain Bitcoin, BNB juga mencuri perhatian dengan menembus US$904 atau sekitar Rp14,8 juta, mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa. Reli ini didorong oleh kesepakatan strategis antara Binance dan raksasa manajemen aset Franklin Templeton, serta meningkatnya akumulasi BNB oleh institusi besar.

“BNB kini telah naik lebih dari 28% sejak awal tahun, dan analis memproyeksikan harga dapat menembus level psikologis US$1.400 jika tren positif ini berlanjut. Indikator teknikal seperti RSI, MACD, serta moving average jangka menengah hingga panjang mendukung bahwa momentum bullish masih terbuka, meski ada potensi koreksi jangka pendek. Adanya entri institusional serta akumulasi treasury BNB memperkuat kepercayaan terhadap aset ini sebagai aset utilitas dan penyimpan nilai. Resistensi psikologis & teknikal di sekitar $900–$920 sangat krusial. Jika gagal menembus dengan volume yang cukup, bisa terjadi pullback,” ujar Fyqieh

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version