“Kami sangat optimis dengan kinerja dan potensi pertumbuhan yang ditunjukkan pada semester pertama tahun ini. Hal ini menjadi indikator positif bagi aktivitas pelabuhan Tanjung Emas dan kontribusi kami terhadap perekonomian nasional” jelasnya.
Selain itu, Hardianto juga menyampaikan terkait kinerja pelayanan barang nonpetikemas luar negeri untuk komoditas curah kering dalam satuan T/G/H (Ton/Gang/Hour) juga mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi produktivitas curah kering di semester I tahun 2025 sebesar 148,19 T/G/H yang meningkat 13% apabila dibandingkan dengan realisasi semester I tahun 2024 yang terealisasi sebesar 131,17 T/G/H.
Sementara itu, kinerja pelayanan barang nonpetikemas dalam negeri untuk komoditas general cargo, curah cair, curah kering dalam satuan T/G/H juga mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi produktivitas general cargo sampai dengan semester I tahun 2025 sebesar 131,16 T/G/H atau meningkat sebesar 12% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2024 yang terealisasi sebesar 117,33 T/G/H.
Sedangkan untuk produktivitas curah kering di semester I tahun 2025 sebesar 116,34 T/G/H yang meningkat sebesar 32% jika dibandingkan dengan realisasi semester I tahun 2024 yang terealisasi sebesar 88,35 T/G/H. Selain itu realisasi produktivitas curah cair semester I tahun 2025 sebesar 128,90 T/G/H mengalami kenaikan sebesar 22% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2024 sebesar 105,87 T/G/H.
“Setelah pencapaian positif ini, kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas layanan dan kelancaran distribusi barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sebagai bagian dari Subholding Pelindo, PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Emas akan terus memperkuat peran pelabuhan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor logistik dan perdagangan,” jelasnya.
Tentang PT Pelindo Multi Terminal
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) merupakan Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang fokus pada pengelolaan operasional terminal nonpetikemas di Indonesia.
Tampilkan Semua
Komentar