Aquarev juga aktif menjaga aspek keberlanjutan lingkungan dengan melindungi dan mulai merehabilitasi kawasan mangrove yang menjadi bagian penting dari ekosistem pesisir. Upaya ini dilakukan melalui penanaman bibit mangrove di sekitar tambak, serta edukasi kepada petambak tentang pentingnya ekosistem pesisir yang sehat bagi keberlangsungan usaha budidaya.
Saat ini, program budidaya Aquarev telah berjalan di berbagai wilayah strategis di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Di lokasi-lokasi ini, Aquarev menjalin kemitraan erat dengan para petambak lokal melalui pendekatan berbasis komunitas dan pendampingan teknis jangka panjang.
Dari berbagai lokasi tersebut, muncul cerita-cerita transformasi yang memperlihatkan dampak pendekatan Aquarev secara nyata di lapangan. Salah satunya datang dari Pasangkayu, Sulawesi Barat, tempat di mana kemitraan antara Aquarev dan petambak lokal terus berkembang.
H. Siala, yang telah lama menekuni usaha ini, bersama putranya Muchtar, membagikan kisah mereka sebagai bagian dari komunitas Aquarev. Muchtar, yang sebelumnya menempuh pendidikan di Kalimantan tanpa pengalaman dalam dunia tambak, memutuskan kembali ke kampung halaman untuk membantu usaha keluarga. “Saya belajar bahwa tambak udang bukan hanya soal teknis, tetapi soal membangun kepercayaan dan kerja sama erat dengan tim di lapangan,” ujarnya.
Kemitraan mereka dengan Aquarev mulai menunjukkan hasil nyata. Di Pasangkayu, tambak keluarga ini sedang menjalani siklus panen pertama dan telah melakukan panen parsial sebanyak lima kali sejak April 2025 dengan rata-rata produktivitas sebanyak 38,5 ton per hektare. Hingga akhir Juli, tambak tersebut diproyeksikan akan menghasilkan lebih dari 43 ton udang.
Tak hanya dari sisi produksi, para petambak juga merasakan dampak positif dari sisi pemasaran. Dengan dukungan Aquarev, mereka tidak perlu lagi khawatir mencari pembeli saat panen. Karena kualitas udangnya tinggi dan terjaga, harga yang diterima pun lebih kompetitif dibanding sebelumnya.
Tampilkan Semua