Namun, seperti semua bahan tambahan pangan, penggunaan MSG harus tetap memperhatikan dosis yang aman dan tidak berlebihan.
Berapa Dosis Aman Konsumsi MSG?
Monosodium glutamate (MSG) telah lama digunakan sebagai penguat rasa dalam berbagai masakan. Meski sering menjadi kontroversi, penelitian ilmiah dan evaluasi dari lembaga internasional menunjukkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam batas tertentu. Berikut ini adalah panduan dosis aman konsumsi MSG berdasarkan referensi ilmiah:
Catatan: Efek samping umumnya hanya terjadi pada individu yang sensitif terhadap MSG, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar sekaligus. Badan internasional seperti FAO/WHO melalui JECFA menyatakan bahwa glutamat memiliki ADI “not specified”, yang berarti dianggap aman digunakan sesuai kebutuhan teknologi pangan.
Apa Dampak Jika MSG Dikonsumsi Berlebihan?
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam dosis sangat tinggi dapat mempengaruhi:
– Saraf otak: Dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hipotalamus, pusat pengendali suhu dan nafsu makan.
– Sistem metabolik: Risiko resistensi insulin dan obesitas meningkat pada tikus yang diberi MSG dalam jangka panjang.
– Fungsi retina mata: Konsumsi MSG tinggi jangka panjang dikaitkan dengan perubahan morfologi retina.
Namun, penelitian langsung pada manusia belum menunjukkan bukti kuat dan konsisten bahwa MSG dalam dosis normal dapat menyebabkan kerusakan kesehatan. Mayoritas studi menyimpulkan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah moderat adalah aman.
Alternatif: Penguat Rasa Alami
Bagi industri makanan yang ingin mengurangi ketergantungan pada MSG atau menyasar pasar clean label, beberapa alternatif penguat rasa alami dapat dipertimbangkan, seperti:
– Ekstrak ragi (Yeast extract)
– Ekstrak jamur shiitake
– Kaldu ayam bubuk
– Capsicum oleoresin untuk rasa pedas stabil
Penguat rasa alami mungkin tidak sekuat MSG dalam hal intensitas rasa, tapi lebih diterima oleh konsumen yang mengutamakan kesehatan dan transparansi label.
Tampilkan Semua