Program ini diwujudkan dengan penurunan rumpon, yakni habitat buatan yang mendukung peningkatan biodiversitas laut, yang mana pada 2024, sebanyak 133 rumpon telah diturunkan di Perairan Provinsi Bangka Belitung dan telah memberi dampak positif pada peningkatan keberagaman hayati dan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
Selain itu, Grup MIND ID juga melaksanakan program penanaman mangrove untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Sepanjang 2024, lebih dari 56.500 bibit mangrove telah ditanam di Provinsi Bangka Belitung dan Sumatera Utara.
Hutan mangrove yang ditanam ini, tidak hanya menjadi benteng alami dari abrasi dan intrusi air laut, tetapi juga habitat penting bagi biota laut.
Adapun, Maroef menekankan bahwa dalam konteks pembangunan nasional, pemanfaatan ruang laut adalah keniscayaan. Namun, Grup MIND ID berupaya konsisten untuk memjadi penggerak contoh bahwa industrialisasi yang mampu tetap menjalankan program perbaikan ekologi yang berdampak.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP Kartika Listriana memaparkan Indonesia memiliki total luas 6,4 juta kilometer persegi perairan yurisdiksi nasional yang menyimpan potensi kekayaan alam keanekaragaman hayati laut 8.500 spesies marine mega biodiversity, 50.875 km² terumbu karang, 2.935 km² padang lamun, dan 33.641 km² ekosistem mangrove.
Indonesia juga memiliki 16 lokasi cagar biosfer dan taman bumi UNESCO di wilayah pesisir dan laut. Dengan besarnya kekayaan alam tersebut, nilai ekonomi kelautan diperkirakan mencapai 3 hingga 6 triliun dolar AS yang bersumber dari kekayaan sumber daya dan jasa ekosistem laut.
Selanjutnya, Kartika mengapresisasi Grup MIND ID yang berinisiatif terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan KKP, sehingga akan mampu meningkatkan aspek tata kelola perusahan yang baik Grup MIND ID.
Tampilkan Semua