Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Aprianus Hangki, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan di wilayah kerja Pelabuhan Benoa, termasuk transisi ponton ke perairan, berjalan sesuai dengan ketentuan keselamatan, keamanan pelayaran, dan perlindungan lingkungan maritim.
“Harapan ke depan, dengan adanya pembangunan Bali Benoa Marina ini, sinergi antara pemerintah, BUMN dan pihak swasta dapat semakin ditingkatkan guna menciptakan pelabuhan yang tertib, aman, dan berdaya saing, serta dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, khususnya melalui sektor pariwisata maritim di Indonesia,” ujar Aprianus.
Ponton yang diproduksi oleh SF Marina Indonesia, dibangun dengan lisensi dari SF Marina Systems di Swedia yang merupakan salah satu penyedia ponton paling terkemuka di dunia. Ponton-ponton ini memiliki daya apung tinggi dan ketahanan terhadap gelombang serta perbedaan pasang surut ekstrem, termasuk di Benoa yang dapat mencapai 3,2 meter.
Direktur Komersial & Teknik SPSL, Ruri I. Rachmaputri, menekankan bahwa pembangunan Bali Benoa Marina merupakan milestone penting dan bagian dari komitmen SPSL dalam menghadirkan ekosistem marina tourism hub berkelas dunia yang mengedepankan keberlanjutan dan keunggulan teknologi.
Tampilkan Semua