Alasan Bangunan Jepang Lebih Tahan Bocor dibandingkan Indonesia

Alasan Bangunan Jepang Lebih Tahan Bocor dibandingkan Indonesia
Alasan Bangunan Jepang Lebih Tahan Bocor dibandingkan Indonesia

Rahasia keberhasilan Jepang terletak pada sistem konstruksi yang sangat ketat dan teknologi waterproofing yang maju, meliputi:

A. Double waterproofing membrane: Lapisan ganda yang memberikan perlindungan ekstra terhadap penetrasi air.

B. Expansion joint system: Sistem sambungan yang mengakomodasi pergerakan bangunan akibat perubahan suhu dan gempa, sehingga mencegah retak dan kebocoran.

c.Waterproof testing: Pengujian ketat sebelum tahap finishing untuk memastikan tidak ada kebocoran.

Teknologi ini didukung oleh standar industri yang ketat, seperti Japanese Industrial Standards JIS A 1408-1:2006, yang mengatur kualitas dan metode aplikasi waterproofing.

Studi Kasus: Kualitas Waterproofing di Jepang

A. Apartemen di Osaka Garansi waterproofing 15 tahun

B. Resort di Tokyo Tetap aman dari kebocoran pasca Topan Hagibis

(Sumber: Laporan Investigasi Tempo 2022, BPK 2021; Sekisui House, Japan Times)

Kondisi ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi dan standar yang tepat sangat menentukan keberhasilan proyek dalam jangka panjang.

Solusi: Adaptasi Teknologi Jepang ke Indonesia

Untuk mengatasi masalah kebocoran yang masif, adaptasi teknologi dan standar Jepang sangat direkomendasikan, antara lain:

1. Pelatihan dan Edukasi Kontraktor Lokal : Pelatihan intensif dalam penggunaan material tahan UV dan elastis yang sesuai dengan iklim tropis.

2. Penerapan standar aplikasi yang ketat dan pengawasan kualitas selama proses konstruksi.

Rekomendasi Bahan Waterproofing :

1. Polyurethane (PU) Elastomer Elastis, tahan UV, tahan lama

2. Bitumen Membrane Bakar T ahan panas, kedap air, cocok untuk atap
3. Injection Sealant Penetrasi ke retakan, tahan tekanan air tinggi-

Teknologi Pendukung

1. Moisture sensor: Alat deteksi kelembapan yang dipasang di bangunan publik untuk mendeteksi kebocoran dini dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

2. Audit kualitas waterproofing: Minimal dilakukan setahun sekali untuk memastikan kondisi lapisan pelindung tetap optimal.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait