Tak Selalu Wangi: Jalan Terjal Gilang Margi di Balik Omzet 40 Juta Gudang Parfum Import

Gilang Margi
Gilang Margi

Namun, badai datang tak diduga. Pandemi COVID-19 menghantam keras. Jumlah pengunjung menurun drastis, biaya operasional melonjak, dan pasar bergeser cepat. Gilang terpaksa menutup cabang demi cabang.

“Hari paling berat adalah saat saya harus PHK karyawan satu per satu. Karena saya tahu, itu bukan hanya soal kehilangan kerja. Tapi juga tentang keluarga yang kehilangan sumber nafkah,” ujar Gilang.

Hingga kini, hanya satu cabang restoran yang masih bertahan. Namun, dari kegagalan itu, ia menemukan pelajaran besar tentang manajemen, tanggung jawab, dan kepekaan sosial.

Gudang Parfum Import: Membangun Bisnis yang Memberdayakan

Tahun 2023, Gilang memulai langkah baru: Gudang Parfum Import. Tapi sejak awal, bisnis ini bukan sekadar usaha untuk meraih profit. Ia ingin membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk berbisnis, terutama mereka yang belum punya modal besar, jaringan, atau pengalaman.

Mengapa parfum? Karena menurutnya, produk ini memiliki fleksibilitas tinggi: mudah dijual, punya margin yang baik, dan bisa dipasarkan tanpa harus punya toko fisik.

“Saya tahu banyak orang yang pengin jualan, tapi gak punya teman, lingkungan, atau kepercayaan diri. Di sinilah saya ingin hadir sebagai penghubung antara mimpi dan peluang,” jelasnya

Gudang Parfum Import menawarkan skema bisnis parfum yang fleksibel dan terjangkau mulai dari Rp1,8 juta saja. Tanpa target penjualan atau batasan harga pasar, mitra bebas menentukan margin dan strategi penjualannya sendiri.

Skema ini membuka peluang bagi siapa pun—termasuk yang bermodal minim—untuk membangun brand parfum tanpa hambatan besar di awal.

Tidak Digaji Setahun

Satu hal yang jarang terlihat oleh publik: di tahun pertama membangun Gudang Parfum Import, Gilang tidak mengambil gaji sepeser pun. Semua pemasukan bisnis diputar ulang untuk memperkuat cashflow dan ekspansi usaha.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait