JAKARTA, CILACAP.INFO – Surfaktan dalam pencuci piring berperan penting dalam mengangkat kotoran, meningkatkan daya larut noda, serta menjaga kelembaban kulit pengguna. Kombinasi SLES dan bahan tambahan seperti gliserin telah terbukti memberikan efek pembersih yang maksimal tanpa mengorbankan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Surfaktan merupakan komponen utama dalam formulasi sabun cair pencuci piring yang berperan dalam mengangkat kotoran dan minyak dari peralatan makan. Senyawa ini bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan air, memungkinkan campuran air dan minyak terbentuk, sehingga kotoran dapat dengan mudah dibilas. Dalam penelitian yang dilakukan, Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) digunakan sebagai surfaktan utama, dikombinasikan dengan bahan tambahan seperti gliserin dan amfitol untuk meningkatkan efektivitas pembersihan.
Peran Surfaktan dalam Sabun Pencuci Piring
Mengemulsi Minyak dan Lemak
SLES dalam pencuci piring membantu mengemulsi lemak dan minyak. Molekul surfaktan memiliki dua bagian, yaitu kepala hidrofilik yang larut dalam air dan ekor hidrofobik yang menarik minyak. Dengan mekanisme ini, minyak yang menempel pada peralatan makan dapat diangkat dan terdispersi dalam air, membuat proses pembersihan lebih efektif.
Meningkatkan Daya Pembersih
Surfaktan meningkatkan daya larut noda pada permukaan peralatan makan. Dengan menurunkan tegangan permukaan, air dapat menyebar lebih merata dan menjangkau celah kecil pada permukaan peralatan dapur. Penelitian menunjukkan bahwa formulasi dengan kombinasi SLES dan amfitol menghasilkan sabun dengan daya pembersih optimal.
Membantu Pembentukan Busa
Salah satu parameter penting dalam deterjen pencuci piring adalah tinggi busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi dengan 0,9% gliserin menghasilkan busa tertinggi. Busa berfungsi sebagai indikator efektivitas pembersihan karena membantu menjebak kotoran sebelum dibilas dengan air.
Menjaga Kelembaban Kulit
Tampilkan Semua