Sementara itu, Prastyo Ruandhito , CEO BroilerX, membahas proses pendanaan dari sudut pandang startup yang telah berhasil menggalang dana. Ia menceritakan pengalaman BroilerX dalam melewati tahap-tahap seleksi investor, mulai dari pitching hingga negosiasi. Menurutnya, kunci sukses dalam meraih pendanaan adalah memiliki data yang solid dan cerita bisnis yang relevan dengan kebutuhan pasar. “Investor ingin melihat bahwa Anda tidak hanya punya ide bagus, tetapi juga mampu mengeksekusinya dengan baik,” katanya.
Yuliantono , Direktur Yogya Ventura, menyoroti pentingnya networking dan pendekatan personal dalam membangun hubungan dengan investor. Ia menjelaskan bahwa banyak investor tidak hanya tertarik pada angka-angka, tetapi juga pada karakter founder dan tim di balik startup tersebut. “Jalin hubungan yang tulus dan transparan dengan calon investor. Bangun kepercayaan sejak awal, karena hubungan ini akan berlangsung jangka panjang,” ujar Yuliantono.
Peserta yang hadir dalam acara ini mendapatkan manfaat signifikan, baik dari segi pengetahuan maupun jaringan. Melalui sesi diskusi dan mentoring, mereka memperoleh wawasan praktis tentang cara merancang strategi pendanaan yang efektif. Banyak peserta juga menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk bertemu langsung dengan investor dan mentor yang berpengalaman. Salah satu peserta, seorang founder startup teknologi, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan pandangan baru tentang pentingnya membangun traction sebelum mencari pendanaan. Sementara itu, pelaku UMKM yang hadir merasa lebih percaya diri untuk mempresentasikan bisnis mereka kepada calon investor.
Indigo berharap acara Meet The Investor#2 dapat menjadi langkah awal bagi pelaku startup dan UMKM untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka melalui pendanaan yang tepat. Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Indigo Telkom, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia. “Kami berharap acara ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membuka pintu kolaborasi yang lebih luas antara startup, UMKM, dan investor. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama membangun ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing global,” tutupnya.
Tampilkan Semua
Komentar