Kendaraan dengan pajak tahunan tinggi cenderung mengalami penurunan harga lebih cepat di pasar bekas karena calon pembeli mempertimbangkan beban pajak tahunan sebagai faktor utama.
Sebagai contoh, mobil dengan pajak tahunan tinggi bisa lebih sulit dijual karena calon pembeli akan mempertimbangkan biaya operasional jangka panjang.
Oleh karena itu, sebelum menjual kendaraan, penting untuk melakukan service mobil sebelum dijual agar kendaraan dalam kondisi optimal dan lebih menarik bagi calon pembeli.
Hal ini membuat, harga jual kembali kendaraan tersebut bisa turun lebih cepat dibandingkan kendaraan dengan pajak yang lebih rendah.
Sebaliknya, mobil dengan pajak lebih terjangkau biasanya lebih diminati dan memiliki harga jual kembali yang lebih stabil.
3. Pengaruh Pajak Tahunan terhadap Pasar Mobil Bekas
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pajak tahunan berperan besar dalam menentukan daya tarik kendaraan di pasar mobil bekas.
Konsumen cenderung memilih kendaraan yang menawarkan biaya operasional lebih hemat, termasuk pajak tahunan yang lebih rendah.
Sebagai contoh, mobil dengan pajak tinggi membutuhkan anggaran tahunan lebih besar, yang bisa menjadi pertimbangan utama bagi pembeli mobil bekas.
Akibatnya, permintaan kendaraan dengan pajak mahal cenderung lebih rendah, menyebabkan harga jualnya lebih mudah turun.
Sebaliknya, kendaraan dengan pajak lebih ringan lebih menarik perhatian karena menawarkan biaya kepemilikan yang lebih terjangkau, membuat harganya lebih stabil di pasar bekas.
4. Pajak Berdasarkan Emisi Gas Buang
Di banyak negara, pajak kendaraan tidak hanya didasarkan pada kapasitas mesin, tetapi juga pada emisi gas buang. Semakin besar emisi yang dihasilkan kendaraan, semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar.
Sebaliknya, mobil ramah lingkungan seperti kendaraan listrik atau hybrid sering kali mendapatkan insentif pajak, bahkan bebas pajak di beberapa daerah.
Tampilkan Semua