“KAI dan Grab memiliki visi yang sama dalam meningkatkan keselamatan perjalanan. Dengan integrasi sistem informasi perlintasan sebidang dalam aplikasi Grab, kami berharap mitra pengemudi dapat lebih waspada saat melintasi jalur kereta api,” ujar Anne.
Strategi KAI dalam Menekan Kecelakaan di Perlintasan Sebidang
Anne juga menjelaskan bahwa KAI terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang.
“Kami telah aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dan pengguna jalan dengan menggandeng komunitas melalui kampanye keselamatan serta pemasangan rambu-rambu peringatan di berbagai titik rawan,” jelasnya.
Selain itu, kerja sama ini juga mencakup program sosialisasi bagi mitra pengemudi Grab mengenai prosedur keselamatan di perlintasan sebidang.
“Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran pengemudi terhadap bahaya yang mungkin terjadi di perlintasan. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya kecelakaan,” tambah Anne.
Selain edukasi dan sosialisasi, KAI juga mengembangkan teknologi untuk mendukung keselamatan perjalanan, seperti sistem pemantauan CCTV dan sensor otomatis di perlintasan sebidang.
“Kami sedang mengembangkan sistem peringatan dini untuk memberikan informasi real-time kepada pengemudi yang akan melalui perlintasan-perlintasan sebidang. Kerja sama dengan Grab ini juga sejalan dengan peningkatan keselamatan atas implementasi Gapeka 2025, yang mencakup penambahan frekuensi perjalanan dan percepatan waktu tempuh perjalanan KA Penumpang,” ujar Anne.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi contoh sinergi positif antara sektor transportasi kereta api dan layanan transportasi daring.
“Kami ingin memastikan bahwa perjalanan dengan kereta api maupun keselamatan pengguna jalan di perlintasan sebidang berjalan dengan lancar dan aman. Ke depan, kami akan terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung keselamatan transportasi di Indonesia,” tutup Anne.
Tampilkan Semua