Dalam paparannya berjudul “The Quality of Oocytes in PCOS Patients”, Dr. Aerul menyoroti bagaimana perempuan dengan PCOS sering mengalami gangguan kualitas sel telur, yang menjadi salah satu penyebab utama kesulitan hamil. Meskipun jumlah sel telur yang dimiliki pasien PCOS cenderung lebih banyak dibandingkan perempuan tanpa kondisi ini, kualitasnya sering kali lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengganggu proses pematangan sel telur, sehingga meningkatkan risiko kegagalan pembuahan dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF). Dr. Aerul juga menjelaskan berbagai faktor yang memengaruhi kualitas sel telur pada pasien PCOS, seperti resistensi insulin, peradangan kronis, serta tingginya kadar hormon androgen.
Sesi selanjutnya menghadirkan Prof. Nusrat Mahmud, seorang profesor di bidang Reproductive Medicine and Infertility, OBGYN di BIRDEM General Hospital, Dhaka, Bangladesh. Sebagai salah satu pemimpin dalam penelitian dan praktik klinis di bidang infertilitas di Asia, Prof. Nusrat aktif dalam pengembangan protokol medis yang berbasis bukti untuk meningkatkan perawatan pasien PCOS.
Dalam materinya berjudul “A Preliminary for PCOS Statement from REI Committee AOFOG”, Prof. Nusrat memaparkan upaya AOFOG dalam menyusun pedoman klinis yang lebih relevan dengan populasi Asia-Oseania. Saat ini, banyak panduan medis yang berfokus pada populasi Kaukasia, sementara karakteristik PCOS di Asia menunjukkan perbedaan signifikan, terutama dalam aspek resistensi insulin, pola obesitas, dan respons terhadap terapi hormon. Oleh karena itu, REI AOFOG sedang menyusun kerangka rekomendasi berbasis bukti yang akan menjadi acuan bagi tenaga medis dalam menangani pasien PCOS di Asia.
Diskusi dalam sesi kelima AOFOG Campus 3 menyoroti bahwa kualitas sel telur merupakan tantangan utama dalam infertilitas akibat PCOS dan bahwa pedoman klinis yang lebih spesifik untuk Asia sangat diperlukan. Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai faktor yang memengaruhi kualitas oosit, tenaga medis dapat menerapkan strategi yang lebih terkostumisasi dalam terapi reproduksi berbantu, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.
Tampilkan Semua