BINUS UNIVERSITY Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Budaya Visual, Bukti Komitmen BINUS dalam Dunia Seni, Budaya dan Kreatif

Dokumentasi Berita (Sumber; BINUS Media & Publishing)
Dokumentasi Berita (Sumber; BINUS Media & Publishing)

JAKARTA, CILACAP.INFO – BINUS University merayakan momen istimewa dengan pengukuhan Prof. Dr. Dra. Mita Purbasari Wahidayat, M.F.A sebagai Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Budaya Visual. Acara pengukuhan ini berlangsung di BINUS @Kemanggisan, Anggrek Campus, menandai pencapaian luar biasa dalam dunia akademik dan kontribusi signifikan Prof. Mita dalam bidang yang ia tekuni.

Prof. Dr. Dra. Mita Purbasari Wahidayat, M.F.A telah menunjukkan perjalanan akademik yang luar biasa selama lebih dari dua dekade di bidang Ilmu Budaya Visual. Fokus penelitiannya meliputi studi tentang pengaruh budaya visual terhadap identitas sosial dan transformasi sosial dalam era digital.

Penelitian ini tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi pada dunia akademik internasional melalui pendekatannya yang menggabungkan teori budaya, semiotika, dan fenomenologi untuk menganalisis cara visual mempengaruhi masyarakat. Hasil-hasil penelitiannya menjadi referensi penting bagi pengembangan ilmu budaya visual, khususnya dalam memahami representasi visual dan dampaknya terhadap kesadaran sosial dan perubahan budaya.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Dr. Dra. Mita Purbasari Wahidayat, M.F.A menekankan pentingnya Ilmu Budaya Visual sebagai bidang yang mempelajari bagaimana gambar, simbol, dan representasi visual mempengaruhi cara kita memahami dunia. Budaya visual berfungsi sebagai bahasa global yang menghubungkan berbagai budaya dan generasi, serta memainkan peran penting dalam membentuk identitas sosial dan persepsi publik.

Prof. Mita mencontohkan gerakan sosial seperti #BlackLivesMatter dan #MeToo, yang memanfaatkan visual untuk menyampaikan pesan kuat tentang keadilan sosial dan kesetaraan gender, serta mendorong perubahan sosial yang signifikan. Visual, baik itu dalam bentuk foto, video, atau meme, dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mengkomunikasikan ideologi dan mempengaruhi opini publik.

Lebih lanjut, Prof. Mita juga menjelaskan bagaimana globalisasi dan perkembangan media digital mempercepat percampuran budaya visual, menciptakan identitas baru yang lebih plural. Budaya visual memungkinkan individu untuk membentuk identitas dengan mengadopsi elemen-elemen budaya dari berbagai belahan dunia.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version