Namun, tidak semua perjalanan sebagai partnership berjalan mulus. Rohmah menghadapi tantangan, terutama ketika harus menerima penolakan dari beberapa calon mitra. “Ada kalanya program yang kami tawarkan belum cocok dengan kebutuhan mereka atau mereka sudah memiliki prioritas lain. Situasi seperti ini mengharuskan saya untuk lebih kuat mental, siap menghadapi berbagai respon, dan tetap berpikir positif,” jelasnya. Menurutnya, proses negosiasi dengan mitra potensial ini mengajarkan ketangguhan dan strategi menghadapi penolakan, dua aspek yang sangat penting dalam dunia profesional.
Sebagai penutup, Rohmah berbagi beberapa saran bagi mereka yang tertarik menggeluti bidang partnership. “Komunikasi yang baik adalah kunci utama. Partnership adalah tentang bagaimana kita bisa membangun hubungan yang saling menguntungkan, jadi penting sekali untuk memastikan tidak ada miskomunikasi yang bisa menghambat proses kerja sama”.
“Selain itu, saya juga merasa mempelajari ilmu seperti Customer Relationship Management (CRM) sangat membantu dalam membangun dan menjaga hubungan dengan mitra,” tambahnya. Menurutnya, memahami CRM memberikan wawasan lebih dalam tentang cara mempertahankan hubungan jangka panjang dengan para mitra dan memenuhi ekspektasi mereka.
Dengan pengalaman yang luas dalam berkomunikasi dengan berbagai jenis mitra dan menghadapi tantangan kemitraan, Rohmah merasa telah tumbuh secara profesional melalui program Magang Bersertifikat MSIB oleh Kemendikbudristek . (kini menjadi Kemdiktisaintek), ia berharap ke depannya dapat terus mengasah keterampilan ini dan memberikan kontribusi nyata bagi Maxy Academy, serta memperluas dampak positif kemitraan yang telah dibangun.
Tentang Maxy Academy
Maxy Academy adalah lembaga pendidikan teknologi yang berfokus pada pengembangan AI dan blockchain. Maxy Academy bertujuan menciptakan ekosistem pembelajaran Digital Skills dan Entrepreneurship yang memungkinkan mahasiswa untuk sertifikasi upskilling dan penempatan magang.
Tampilkan Semua