Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan bahwa analisis mengenai potensi pasar menjadi faktor kunci dalam pengembangan produk ini. Produk derivatif menawarkan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset kripto, tetapi risiko yang ditimbulkan juga cukup besar karena volatilitas harga kripto yang tinggi.
“Kami perlu memastikan bahwa kami dapat menyediakan edukasi dan sumber daya yang cukup untuk membantu pengguna memahami cara kerja produk ini serta risiko yang terlibat. Kami ingin memastikan bahwa semua fitur dan produk yang ditawarkan di Tokocrypto dapat memberikan nilai tambah dan pengalaman yang aman bagi pengguna,” tambahnya.
Menurut Iqbal, Tokocrypto berkomitmen untuk mengelola risiko secara hati-hati dan menyediakan produk yang inovatif, namun tetap aman dan transparan. Keputusan untuk meluncurkan produk derivatif akan dilakukan setelah kajian komprehensif terkait regulasi, permintaan pasar, dan kesiapan platform dalam mengelola risiko tersebut.
Dengan perkembangan ini, baik Bappebti maupun Tokocrypto menunjukkan optimisme terhadap masa depan perdagangan derivatif kripto di Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan peluang baru bagi para investor, sambil tetap menjaga keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.
Tentang Tokocrypto
Didirikan pada 2018, Tokocrypto adalah pedagang aset kripto No. 1 di Indonesia dengan lebih dari empat juta pengguna dan nilai rata-rata transaksi harian mencapai US$30 juta, serta mendapatkan dukungan penuh dari Binance, platform global exchange No.1 di dunia. Tokocrypto bertujuan untuk menjadi bursa aset digital terkemuka di Asia Tenggara dengan menyediakan platform yang mudah, sederhana, instan, dan aman bagi pelanggan untuk bertransaksi dengan percaya diri. Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.tokocrypto.com.